Chereads / Bumi dan Langit Melawan Takdir / Chapter 24 - BAB 24 - Janji yang Akan Segera Dilanggar Lagi

Chapter 24 - BAB 24 - Janji yang Akan Segera Dilanggar Lagi

Maap ya temen2 kemarin nggak sempat update.

Diusahain hari ini bisa 2 bab atau lebih... :D

Saat mobil Bumi berhenti di depan rumah Langit, wajah Langit sudah semuram mendung. Dan tanpa menunggu Bumi selesai matiin mesin, dia udah keluar dari mobil sambil menghentak hentakkan kakinya.

Pasti ini sebabnya banyak orang tua stress saat anak anaknya mulai puber. Kelakuan ABG ternyata memang bikin tepok jidat.

Tapi sebagai laki laki dewasa yang bertanggung jawab, tentu saja Bumi tetap harus dampingi bocah menyebalkan ini masuk dan bertemu orang tuanya. Untung, Papa Langit ternyata baik dan sangat ramah. Dia lega sekali putrinya diantar pulang dengan selamat dan berterima kasih pada Langit. Namun, Bumi tetap merasa dia harus menceritakan semua yang terjadi mulai dari awal hingga mereka terjebak di pinggiran tol yang sepi sampai nggak bisa pulang.

Tak disangka, itu bukan hal yang mudah.

Karena ABG bernama Langit itu ternyata penuh intrik.

Baru Bumi mau mulai bercerita, tiba tiba Langit yang tadi sempat ke dalam, muncul dengan muka cemas, mengadu pada Papanya soal keran yang tiba tiba bocor.

Dan begitu Papanya masuk, dia langsung tarik tangan Bumi ke depan sambil kasih ultimatum.

"Lo!!! Nggak perlu cerita apapun sama papa!" sahutnya galak.

"Nggak perlu gimana?!!" tukas Bumi nggak setuju. "Cewek, dia bokap lo! Dia berhak tau semua yang udah terjadi sama putrinya!"

"Denger. Kalo Papa sampai tau Billy hampir nusuk gue segala, dia bakal cemas setengah mati. Dan dia nggak bakal ngijinin gue ketemu Billy lagi. Bahkan temenan pun nggak akan boleh!"

"Terus apa masalahnya? Bukannya lo udah putus sama dia? Bukannya lo sendiri bilang nggak akan balikan sama dia apapun yang terjadi?? Jadi ternyata itu cuma ngibul??"

"Ya nggak lah!!! Lagian siapa juga yang bilang mau balikan? Denger. Biarpun kita udah putus, tapi Billy masih temen gue dan dia lagi sakit. Mana mungkin gue nggak ketemu dan nggak jenguk dia lagi?"

"Kalo itu yang terbaik, memangnya kenapa?" kata Bumi. "Gue memang prihatin sama kondisi Billy sekarang, dan gue jug. berharap dia cepet sembuh. Tapi lo juga harus liat dia dari sisi yang lain juga. Mantan lo itu, mentalnya nggak stabil. Dan dia, dia lakuin percobaan bunuh diri seperti itu... dia lakuin itu bukan tanpa tujuan lho.."

"Nggak usah mulai sotoy deh..."

"Memang kok. Dan tujuannya... kemungkinan dia akan manfaatin rasa simpati lo buat dapetin perhatian lo lagi."

Bumi berharap Langit mengerti.

Tapi gadis itu malah makin keras kepala.

"Mau dia punya tujuan atau nggak, apa urusannya sama lo? Dan... tau apa lo soal yang terbaik?? Bumi. Lo udah tolongin gue, udah bawa gue pulang kembali dengan selamat, gue berterima kasih. Tapi plis, nggak perlu lakuin yang lebih dari itu. Dari sini biar gue bisa handle semuanya sendiri. Jadi urusan lo selesai disini dan sebaiknya lo pulang sekarang dan jangan campuri apapun lagi urusan gue. Oya, nggak usah pamit ke Papa, nanti biar gue yang pamitin. BHAY!!!"

Dan dia dorong Bumi keluar, lalu BRAK!! Dia banting pintu keras keras di depan wajah Bumi dan berjalan masuk.

Sumpah. Bumi rasanya belum pernah sekesal itu sama seorang cewek. Dan dia merasa bodoh sekali, lagi lagi sudah ikut campur sama urusan gadis itu. Sekali lagi, dalam hati, dia mengucapkan janji bahwa nggak akan pernah berurusan sama ABG rese bersama Langit itu lagi.

Sebuah janji yang tanpa dia tau, akan segera dilanggarnya lagi.

-----------------------------------------------------------------------------------

Makasih buat semua yang udah baca :)

Jangan lupa baca bab berikutnya yaa...sy usahain update tiap hari.

Jangan lupa juga follow, vote dan tinggalin koment...

Dan buat temen2 yang punya cerita, silakan promosi cerita kalian di kolom komentar dengan masukin : nama penulis, genre, judul, deskripsi, dan link.