.... godaan batinnya tak bisa dijabarkan. Meskipun bilang bahwa ia tak akan melakukan apa-apa, masa bodoh dan yang lainnya. Tapi sejujurnya Riki menginginkan setidaknya sebuah ciuman, bukan hanya kecupan di kening saja.
Beruntung, gadisnya datang bulan dan semuanya teratasi dengan baik.
'Tidur' dalam satu ranjang ternyata tak buruk. Hem, jika sudah sejauh ini Riki benar-benar mempertimbangkan dirinya agar lulus cepat => kuliah kilat => mendapatkan pekerjaan yang layak (menjadi asisten ayahnya) => mengajukan proposal lamaran untuk gadisnya => menikah dan hidup bahagia dengan banyak anak-anak lucu.
Namun jeng, jeng, jeng!
Semuanya tak seperti harapan.
Beberapa waktu setelah 'tidur' bersama. Rista membuatnya merasa kesal bukan main. Hey, hanya karena ia tak disuapi bakso lantas dia bisa menyuapi laki-laki lain, begitu?
"Woah, guyonan konyol macam apa ini?"