Chereads / Pernikahan Pahit / Chapter 25 - Lolos Dengan Mudah

Chapter 25 - Lolos Dengan Mudah

"Sudah mandi kenapa masih panas ya?" gumam Laura.

Dia membuka satu kancing piyamanya karena kepanasan. Dan ia sama sekali tidak berpikir macam-macam saat itu. Dengan santai Laura duduk di meja riasnya dan memakai lotion sebelum tidur.

Tidak sengaja Laura menangkap bayangan Christian melalui pantulan cermin yang ada di depannya. Lelaki itu terus memandanginya sedari tadi. Sungguh sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Laura juga memperhatikan Christian cukup lama. Kenapa lelaki itu tampak sangat menggoda malam ini? Pikir Laura.

Christian tampan dan memiliki tubuh yang bagus, ingin sekali Laura melihat tubuh Laura yang dihiasi dengan tato di dada kanannya yang indah. Sebelumnya ia pernah melihatnya sekali dan itu hanya sebentar.

Laura segera menggelengkan kepalanya. Sejak kapan dia jadi mudah berpikiran hal mesum seperti ini?? Dia menepuk-nepuk wajahnya untuk menyadarkan diri.

Setelah selesai, Laura menuju tempat tidur dan berbaring di sebelah Christian. Jantunya tiba-tiba berdegup dengan kencang. Dan napasnya memburu padahal dia tidak sedang berolahraga.

"Kenapa ini? Ada yang salah dengan tubuhku," batin Laura. Dia mencoba memejamkan matanya untuk menahan gejolak yang keluar dari tubuhnya.

Namun hal itu tidak bertahan lama, mata Laura kembali terbuka saat sebuah bibir hangat menyambar bibirnya. Dan orang itu adalah Christian.

Jantung Laura semakin berdegup kencang, saat lelaki yang baru saja ia puja visualnya tersebut memberinya kenikmatan yang begitu sangat ia inginkan sebelumnya.

Tanpa menunggu perintah, Laura mengaitkan lengannya pada leher Christian dan membalas pagutan dari lelaki tersebut. Dan dia juga tak segan membantu melepas baju kemeja yang masih menyelimuti Christian karena gejolak tubuhnya yang semakin tak tertahan.

Ya. Dia menginginkan Christian malam ini. Meskipun baru tadi pagi Laura melakukannya dengan Aldi. Mendadak ia melupakan Aldi yang sudah lebih dulu tinggal di hatinya.

Tak butuh waktu lama, pakaian mereka sudah tertanggal. Christian yang sudah pernah menikah melakukan tugasnya dengan baik. Siapa sangka dia ahli dalam memberi kenikmatan pada pasangan. Kenapa dia bisa menahannya selama ini? Pikir Laura.

Setelah beberapa menit melakukan pemanasan Christian mulai memasuki Laura dengan perlahan. Dia pikir pasti akan sakit bagi seorang wanita untuk pertama kalinya.

Dan tiba-tiba Christian terdiam.

"Kenapa berhenti?" tanya Laura dengan suara paraunya.

Christian tak juga menjawab pertanyaan Laura. Dia memandang wajah istrinya dengan tanda tanya besar. Sungguh tatapan yang sulit diartikan.

Setelah lama memandang Laura dan membuat wanita itu kebingungan, akhirnya ia meneruskan permainannya kembali. Dan tidak sesuai dugaan, Christian mempercepatnya membuat Laura sedikit kecewa.

Setelah selesai melepaskan hasratnya, Christian segera memunguti pakaiannya yang berserakan dan segera memakainya. Lalu dia keluar dari kamar untuk menuju kamar mandi.

Christian memejamkan matanya dibawah guyuran shower yang membasahi seluruh wajah dan tubuhnya. Satu hal yang sangat mengganjal pikirannya saat ini. Kenapa milik Laura sangat mudah ia masuki? Bukankah seharusnya itu sulit untuk kali pertama? Apa jangan-jangan Laura pernah melakukannya dengan lelaki lain? Tapi dengan siapa?? Pikir Christian.

Dia terus berdebat dengan pikiran negatifnya kembali. Padahal sebelumnya ia sudah memutuskan untuk percaya pada Laura.

Sementara itu Laura masih terdiam di tempat tidur. Dia meremat selimutnya, saat mengingat jika dirinya sudah tidak suci sebelum melakukan kewajibannya sebagai seorang istri.

"Sudah pasti Christian menyadarinya kan?" batin Laura.

"Memangnya apa lagi penyebabnya, jika tidak dia nggak mungkin secepat ini menyudahinya,"

Padahal ini malam pertama dengan suami yang sangat diinginkan Laura. Tapi dia sendiri yang mengacaukannya. Ia bingung akan menjawab apa jika Christian menanyakan hal ini padanya.

"Ahh.. bagaimana ini..." keluh Laura sambil menutupi dirinya dengan selimut.

Dari balik selimut, Laura melihat kedatangan Christian. Hal itu membuatnya semakin gugup. Dia tidak tahu apa yang akan diucapkan lelaki itu padanya.

Laura masih berlindung di balik selimutnya saat Christian sudah berbaring di sebelahnya. Dia akan berpura-pura tidur sampai pagi datang untuk menghindari suaminya itu.

"Terima kasih.. karena sudah menunggu sampai selama ini," ucap Christian.

Laura terkejut mendengar perkataan dari Christian. Perlahan dia membuka selimutnya dan menatap lelaki itu.

"Apa dia tidak tahu? Tapi kenapa tadi dia bersikap sangat dingin?" tanya Laura dalam hati.

"Aku pikir aku tidak akan pernah bisa melakukannya lagi pada wanita lain. Ternyata tidak, aku sudah sembuh dari traumaku. Terima kasih sudah mau menjadi istriku dan bersabar untuk selama ini," ucap Christian lalu mengecup kepala Laura.

Setelah itu dia tidur seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya.

"Mungkin ini tidak seperti dugaanku. Pasti ada sebab yang lain, atau ini hanya perasaanku saja," batin Christian. Dia memutuskan untuk kembali berpikir positif terhadap istrinya. Sebab dia lelaki cerdas, dia tahu keadaan seperti ini bukan hanya di sebabkan karena hubungan suami istri saja melainkan bisa terjadi karena penyebab yang lain. Bisa saja Laura salah satu dari kasus langka tersebut.

Ya. Tidak ada salahnya untuk mencoba berpikir positif terhadap pasangan sendiri.

Laura masih memandangi wajah Christian yang terpejam. Berpikir jika Christian seperti ini sejak awal apakah dia masih akan jatuh cinta pada Aldi? Kini keadaan menjadi semakin rumit saat Christian mulai bersikap hangat padanya. Perasaan bersalah kembali muncul padanya. Dia sadar tidak seharusnya dia menghianati suaminya sampai sejauh ini.

Tapi apa bisa Laura memutuskan hubungannya dengan Aldi? Apalagi kini mereka sudah semakin dekat? Laura tidak bisa tertidur malam ini memikirkan hal itu.

Sementara itu, Aldi yang baru sampai di rumah setelah bekerja di kafe memandangi rumah Laura yang masih gelap malam ini. Aldi sudah sangat rindu padanya. Apalagi setelah kejadian tadi pagi, membuat Aldi semakin tidak ingin melepaskan Laura dari pelukannya.

Tapi saat ini ia menjadi khawatir. Khawatir jika akhirnya Laura akan lebih memilih untuk tetap bersama suaminya dibanding dengan dirinya.

Tidak seperti biasanya, Laura pergi dari sore bersama suaminya hingga larut malam begini mereka belum juga pulang.

"Sebenarnya ke mana mereka pergi?" gumam Aldi.

Dia lalu mengambi ponselnya dan mencoba menghubungi Laura dengan nomor pribadi. Tapi tak ada jawaban di sana. Aldi menjadi semakin cemas. Karena biasanya saat dia menghubungi Laura dengan nomor pribadi, wanita itu akan langsung mengirimkan pesan padanya tapi kali ini tidak.

Hari ini menjadi hari yang membahagiakan bagi Aldi sekaligus menakutkan.

Takut jika akhirnya Laura akan lepas dari genggamannya. Setelah apa yang sudah mereka perbuat.

Dia benar-benar tidak bisa tidur malam ini. Dan ia sama sekali tidak beranjak dari tempatnya berdiri saat ini. Ia memutuskan tidak akan tidur sebelum melihat wajah Laura.

Sedikit gila memang. Tapi mau bagaimana lagi, Aldi memang sudah tergila-gila pada Laura. Dia tidak akan melepaskan wanita itu dengan mudah begitu saja.