Sera sulit melangkahkan kaki dari sana, sementara Ayah Keenan dan Selimah juga ibunya sudah pulang lebih dulu, Sera sadar betul tidak ada Haikal di bawah pusara itu! Namun hatinya terguncang menerima kenyataan laki-laki itu sudah tidak ada.
"Apa kini kamu ingin bersama Mama? aku benar-benar cemburu sekarang pada ibumu!" Sera berada diantara dua pusara ibu dan anak itu, tangisnya jatuh, beriringan dengan rintik hujan yang semakin deras.
Sera menangis di pusara Haikal membuat Keenan teringat ketika ia kehilangan ibunya! Tangisnya juga persis seperti itu, ia juga merasa menyesal karena tidak pernah berbuat baik pada Adiknya.
Sera tidak punya tenaga bahkan untuk bangkit, tangannya kotor karena tanah pusara yang masih basah itu. Keenan akhirnya mengangkat Kania yang sudah terlalu lama dan terlihat lebih tengang. "Ayo pulang! Nanti kita kesini lagi ya?" Ia membungkuk untuk membangunkan Sera dari duduknya.