"Sekarang, aku akan mengantarkan kamu pulang. Besok aku akan menjemputmu di rumah. Kamu tidak perlu datang ke apartemenku, itu berbahaya untukmu. Dan ..." Rei mengambil ponsel Axel dan menyerahkan padanya.
"Masukkan nomor teleponku pada speed dial pertama. Aku ingin kamu meneleponku jika terjadi apa pun! sekecil apa pun, hubungi aku!" tegas Rei lagi. Axel yang kebingungan hanya bisa memandang Rei dengan kening mengernyit tak mengerti. Rei tersenyum kecil dan menyentuh kecil pipi Axel dengan ujung jemarinya dengan lembut.
"Aku tidak akan pernah membiarkanmu disakiti oleh siapa pun! Aku berjanji akan selalu melindungimu!" gumam Rei lagi dengan raut wajah serius. Axel seperti tak berani membantah apa lagi bertanya tentang apa yang terjadi. Rei tak terlihat seperti bisa bernegosiasi. Mungkin sudah terjadi sesuatu yang tak ia ketahui.