Setelah orang tuanya pergi, Rei masih termenung di ruang tengahnya duduk sendirian. Ia masih termangu dengan kenyataan yang baru saja terjadi. Orang tuanya kini rujuk kembali dan mulai tinggal bersama. Bahkan lebih gilanya mereka akan segera memperbaharui pernikahan yang sudah sempat satu kali persidangan cerai.
Sambil mendengus dan rasa tak percaya, Rei akhirnya naik ke kamarnya. Sambil menelepon Ares ia membuka pintu kamar. Tapi Ares tak menjawab panggilannya sama sekali.
"Huh ... kemana sih tu anak?" gumam Rei seraya mendengus kesal. Rei lalu menutup pintu dan menelepon Jupiter sebagai gantinya. Mungkin saja Jupiter mengetahui dimana Ares berada.
"Hai, Pit!" sapa Rei begitu ponselnya tersambung.
"Hei, Rei. Gimana kabar lo? udah lebih baik?" tanya Jupiter merujuk pada hal yang terjadi pada Rei beberapa malam yang lalu saat ia meminta beberapa penari pole erotis untuk menemaninya. Rei terkekeh kecil.
