"Selamat pagi, Pak. Surat untuk Zoune sudah di meja, mereka minta bertemu hari ini pukul empat sore."
"Hari ini?
Pak Amir menghentikan langkahnya ketika akan membuka pintu ruangan. Ruangannya diberi izin untuk bisa diakses oleh cleaning service, office boy, dan aku, sebelum dirinya datang. Dia tampak baik hari ini, pakaiannya juga sepertinya baru, aku belum pernah melihatnya selama bekerja di sini.
"Pak Rais hari ini berangkat ke Kuala Lumpur lanjut ke Penang untuk pengobatan ibunya. Tadi beliau menelepon saya, katanya ini mendadak."
"Oh, ok. Makasih ya, Mbak Ree."
"Sama-sama, Pak," jawabku dengan senyum bahagia, dan kuharap aku tidak diajaknya ke sana. Pekerjaanku masih banyak, menumpuk gara-gara kejadian empat hari lalu.
"Mbak Ree, surat cutiku udah diapproved belum, ya?" tanya Nisa berdiri di samping mejaku, lantas mencari surat itu.