Sepulang dari kantor jam lima sore, aku mampir ke kafe untuk bersantai. Rencananya ingin ke toko buku, tapi mengingat waktu tersisa hanya sedikit, kuputuskan berbelok ke kafe dengan menu andalan roti Canai. Meskipun pekerjaanku belum selesai, aku memutuskan pulang lebih cepat dari biasanya. Jam kerja memang sampai pukul lima sore, tapi biasanya aku pulang pukul enam sore. Siap atau tidak siap.
Sepanjang hari ini di kantor, si duren tidak menghubungiku sama sekali. Tidak ada chat juga darinya. Aku senang. Sebagian pekerjaanku yang tertunda beberapa hari lalu, siap tuntas tanpa gangguan. Tidak ada pak Amir juga yang memintaku menyiapkan ini-itu. Lampu ruangannya dimatikan ketika dia keluar untuk rapat dengan Zoune, artinya dia langsung pulang selesai rapat.
"Kak, Canai bakar dengan pisang cokelatnya habis. Apa Kakak mau ganti dengan yang lain?" tanya gadis pelayan kafe.