Tanpa merasa bersalah dan cenderung senang, Chandra meninggalkan Farisha dan Usman. Bagaimana tidak, dirinya sudah memukuli orang saat itu. Kini hanya ada kepuasan tersendiri dalam hatinya.
"Wah wah wah ... today I am very happy. Kapan lagi bisa mukulin orang tanpa merasa bersalah begini? Huahaha!" tawa Chandra di tengah kerumunan orang.
Hal itu membuat orang-orang menganggapnya gila. Walaupun berpakaian dan berpenampilan seperti seorang berpendidikan dengan tinggi semampai. Membuat orang-orang tergoda akan semua itu.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Farisha pada Usman karena khawatir. "Kamu kalau nggak bisa berantem, nggak perlu belain aku! Lagian aku sudah biasa dipukuli dan diperlakukan tidak benar. Semua lelaki memang brengsek! Kuharap kamu tidak menunjukkan kebrengsekanmu di depanku!"
Pemuda itu hanya menelan salivanya. Bukannya ditolong, malah dikatai deperti itu. Padahal dirinya sudah berusaha menolong Farisha dari tangan pria yang tidak dikenal itu.