"Yudha! Apa yang kau lakukan, hah?! Seharusnya, Arjuna yang dikerjai sebagai ritual anak baru di kelas kita. Kenapa kau berkhianat, hah?!"
"Arjuna adalah temanku, Edo! Jadi, kau juga harus berurusan denganku jika kau berpikir untuk merundung Juna!"
Yudha berteriak. Sedangkan, aku hanya terdiam sambil bersandar ke dinding, memperhatikan percakapan aneh mereka.
"Oi iya, mengenai leluconku tadi, di mana tempat seharusnya kotoran? Tempatnya adalah kloset, Edo! Sama seperti dirimu yang seperti kotoran itu! Jadi, nikmati harimu di dalam sana!"
Setelah mengatakan itu, Yudha melingkarkan tangannya dan pundakku dan mengajakku pergi. Kami mengabaikan Edo yang berteriak sambil menyumpahserapahi aku dan Yudha.
Aku juga tidak tahu bagaimana cara Yudha melewati dua teman Edo yang lain waktu itu. Yudha itu memang unik.
"Oy!! Apa yang kau lamunkan, Juna!" Suara Juna membawaku kembali ke dunia nyata.