"Pagi Sumi...."
Megha menyapa asisten rumah tangganya saat baru memasuki ruang makan. Senyuman hangat yang ia beri berhasil menjadi penghias pagi cerah. Ya... walaupun itu sedikit membuat Sumi diam-diam terkejut setelah membalas sapaan ramah itu, karena sudah beberapa hari ini senyum itu sempat menghilang entah ke mana.
"Sarapan sudah Sumi siapkan, Mbak. Sumi balik ke dapur dulu ya."
"Mas Alvan?"
"Tadi habis olah raga Sumi lihat masuk ke kamarnya. Barangkali lagi mandi, Mbak."
"Oo...."
"Mbak mau Sumi panggilin biar sarapan bareng?"
Megha terdiam sejenak. Ingin sebetulnya ia sarapan dengan Alvan, tapi apa harus tampak mencolok seperti itu? Setelah pengakuannya yang merasa kesepian karena Alvan selalu pulang larut.
"Panjang umur! Itu Mas Alvan, Mbak."
Langsung saja Megha menoleh. Pria dengan kaos berkerah hijau dan celana berbahan denim itu memang ada, tampak memasang muka dingin sedang menuju tempat yang sama dengannya.