"Kenapa sayang, kau ingin pakai kalung ini?"
Nonya Yosefa cenayang?
Regi hanya lihat kalung tersebut, tahu-tahu orangnya paham yang Regi pikirkan. Bagus, dengan begitu Regi tak harus repot-repot sampaikan hal yang pikir saat itu.
"Iya." Regi mengangguk.
"Sini, biar Mama yang pasangkan," ujar orang tua tersebut semangat.
Regi pikir ia harus lebih banyak bersyukur, masalah Regi hanya terletak di Gerand saja. Regi dapat ibu mertua yang tidak hanya baik namun sangat perhatian.
"Tentu Ma, terima kasih banyak."
Regi berbalik, dari pantulan cermin bisa ia lihat nonya Yosefa pasangkan kalung berliontin bunga permata tersebut pada lehernya. Kalung berwarna putih keemasan. Cantik, Regi pikir ia akan lebih terlihat cantik. Ternyata pemikirannya benar, Regi terlihat indah sama seperti kalung tersebut. Seumur hidup Regi hanya satu kali pakai kalung, lalu yang itu agaknya nyaman.