Ketika Regi masuk ke ruang CEO alias ruang kerja Gerand, Regi lihat wajah atasannya tersebut datar. Kaku bak batu es di kutub utara. Datar seperti lantai rumah. Bedanya Gerand bukan lantai yang diinjak, lantainya jadi pajangan.
Terbuat dari permata yang tak terkira harganya. Yang mana, sayang kalau diinjak. Dibeli untuk koleksi museum saking berharganya, bukan untuk diinjak. Seni estetik terpancar jelas. Untuk koleksi kebahagiaan saja.
It's oke, terserah Gerand. Memang begitulah orangnya. Regi pun sangat-sangat maklum.
Tak banyak yang Regi pikirkan, ia langsung latakkan kopi ke meja atasannya. Regi usahakan agar ia bersikap sopan pada Gerand. Kantor menjadi tempat penuh peraturan. Adaptasi Regi sangat berperan dalam hal tersebut.
Regi tak ingin hari kerja buruk. Pada pekerjaan perdana Regi, ia usahakan nikmati suasana kantor.
Semangat kerja tergantung suasana yang dirasakan dalam pekerjaan tersebut. Harus ada penyemangat kerja diiringi etos kerjanya juga.