Sekilas mata Gerand tertuju ke kalung di leher Regi. Gerand tahu kalung tersebut. Benda pusaka yang sangat berharga. Tak ternilai. Gerand lihat sang ibu pakai benda tersebut, yang sekarang sudah berganti ke Regi.
Artinya, keluarga Gerand setuju Regi menjadi menantu mereka.
"Seberapa sayang kau dengan ponselmu?"
Regi mendongkrak. Lehernya terasa gatal. Semalam masih baik-baik saja. Damn it, kulit sensitif Regi baru bereaksi pada pagi harinya.
Gerand menyeryit lihat Regi menggaruk leher. Terlihat risih. Perempuan itu tak respon pertanyaan Gerand.
"Kau kenapa?"
Gerand berdecak, yang ia mau Regi langsung jawab pertanyaannya. Tak harus Gerand bicara hal apapun. Sialnya, Gerand justru bicara terus kalau menyangkut tetapi Regianis.
Gerand akui, ia gila.
Tak alihkan panggilan sedikitpun dari Regi, Gerand pun kembali berucap. Regi harus Gerand beri ketegasan lain. Yang beda dari yang sudah-sudah.
Beda orang, beda pula cara Gerand menyikapi seseorang tersebut.