Chereads / Ratu Skandal dan Tuan Sempurna / Chapter 20 - Mantan pacar (2)

Chapter 20 - Mantan pacar (2)

Dan setelahnya Bao Yan tidak mengatakan apa-apa lagi dan hanya tertawa pelan, kemudian perlahan bergerak mundur dari telinganya.

Kemudian dia melepaskan tangan Xia Siyu, mundur satu langkah, dan mengangkat matanya melihat Xia Siyu.

Pada saat itu, Bao Yan kembali ke posturnya yang bermartabat, dingin bagaikan embun es. Seolah-olah napasnya yang hangat dan senyuman lembutnya ketika tadi dia mendekatinya semua adalah palsu.

Sebelum pergi, Bao Yan bahkan sedikit merapikan pakaian yang melekat di tubuhnya dan dengan sopan menganggukan kepala untuk menyapa Wei Jinjing yang berlari ke arah mereka. Wei Jingjing juga tidak berani berbuat salah kepada orang ini sehingga dia segera membungkukkan tubuh memberikan hormat. 

Setelah itu, Bao Yan melangkahkan kakinya yang panjang dan tidak memperdulikan sekumpulan orang yang berada di belakangnya, juga tidak mempedulikan Xia Siyu yang masih tertegun di sana. Tanpa membalikan kepala, dia berjalan ke tempat parkir ke arah mobilnya.

Begitu Maybach menyala, mobil itu langsung melaju dengan cepat dan menghilang di jalanan.

  **

Dalam perjalanan kembali, di dalam nanny van Xia Siyu, semua orang terdiam dengan canggung.

Xia Siyu adalah orang pertama yang masuk ke dalam mobil. Setelah dia naik ke dalam mobil, Wei Jingjing menutup pintu terlebih dahulu, kemudian menangani masalah dengan tenang, "Tolong rahasiakan kejadian hari ini, situasinya masih tidak jelas, jangan menyebarkannya ke mana-mana. Bagaimana keadaan Xia Siyu, kalian semua sudah tahu, lagipula dia tidak takut terhadap apapun, paling-paling hanya menambahkan satu cerita di dalam buku gosipnya. Tetapi bila menyinggung Bao Yan…..Kalian pasti tahu konsekuensinya."

Tidak perlu dikatakan tentang Xiao Tang, penata rias dan pengawal, semua berasal dari Perusahaan Hui Xing Agency mereka sendiri, semuanya adalah orang grup mereka sendiri. Tetapi gosip mengenai Xia Siyu dan Bao Yan….begitu berita ini keluar, nilainya lebih dari puluhan ribu yuan. Keuntungan yang besar ini mana mungkin tidak menggetarkan hati para pengawal, jadi lebih baik memperingatkan terlebih dulu.

Meskipun mereka terkejut, tetapi mereka segera kembali tenang. Tidak usah mengatakan mengenai orang-orang Bao Yan, orang yang berdiri di belakangnya adalah Keluarga Bao di kota Yan, para wartawan harus sedikit berbelas kasih kepada mereka, tidak ada yang berani mengganggu mereka.

Untungnya studio film sudah di tutup, tidak ada kru lagi di sana, juga tidak ada tamu lagi. Bila tidak, kejadian mereka berciuman akan terlihat orang dan disebarkan. Dalam sekejap mata akan langsung menyebar di seluruh jaringan internet, bukan?

Mobil melaju hingga ke kota dan kebetulan Hui Xing agency berada di tengah perjalanan. Dua pengawal dan penata rias turun di Hui Xing agency. Setelah turun dari mobil, Wei Jingjing masih memberikan tatapan peringatan kepada mereka, agar mereka bertiga tidak sembarangan. Setelah mereka pergi, pintu mobil di tutup, di dalam nanny van tersebut hanya ada Xia Siyu, dirinya, dan Xiao Tang si supir, bertiga.

Jelas-jelas ada tiga orang, tetapi suasana di dalam mobil itu sangat tegang.

Wei Jingjing dan Xiao Tang saling bertukar pandangan melalui kaca spion, mereka berdua bahkan tidak berani bersuara.

Sebenarnya rasa penasaran Wei Jingjing sudah ditahan sepanjang jalan. Tetapi ada beberapa saat yang terasa sungguh aneh. Bila ini hanyalah sebuah hal kecil, mungkin dia akan membuat keributan dan menanyakan dasar masalahnya. Bila Xia Siwei melakukan hal bodoh, mungkin dia akan tidak tahan untuk mengomeli, seperti yang terjadi di Festival film Emas itu.

Tetapi ketika benar-benar terjadi hal besar, dia justru terbata-bata, dan tidak berani mengatakan apapun, juga tidak berani menanyakan apapun.

Hingga ketika mobil sedang berhenti di jalanan menunggu lampu merah, Wei Jinjing sudah benar-benar tidak tahan lagi. Atas nama pekerjaan, akhirnya Wei Jinjing bertanya kepadanya, "Sebenarnya apa yang terjadi antara dirimu dan BaoYan? Katakan yang sejujurnya padaku, agar bila sampai terjadi sesuatu aku dapat menghadapinya."

Sepanjang jalan Xia Siyu bersandar di kursi mobil dalam keheningan, ketika dia mendengar kata-kata itu, tidak ada ekspresi apapun di wajahnya. Dia hanya mendengus pelan, "Bukan apa-apa, bila harus dikatakan, dia adalah mantan pacarku."