Jiang Chi melihat Gu Xiang yang sedang sarapan itu, lalu teringat dengan emosinya yang keras kepala itu. Jika menyuruhnya untuk makan bersama dengan ibunya, apakah gadis seperti ini bisa menjaga sikapnya?
Walaupun Gu Xiang bersedia, Jiang Chi masih merasa tidak tenang!
Jiang Chi pun kembali berkata kepada Tuan Du di telepon, "Dia juga tidak ada waktu. Kalau nanti ada waktu, aku juga akan membawanya pulang ke rumah utama."
Namun tidak sampai Tuan Du menjawab ucapannya itu, seketika Jiang Chi menutup panggilan tersebut.
Gu Xiang sedang makan dan saat ini Jiang Chi berjalan ke arahnya. Ia pun bertanya, "Sudah selesai makan?"
Gu Xiang mengangkat kepala dan menatapnya dengan santai, "Ada apa?"
"Tentu saja mengantarmu pergi, atau kamu ingin memanggil taksi untuk berangkat sendiri?" Tanya Jiang Chi sambil menatap Gu Xiang.
Bila diingat, lokasi rumah ini agak susah untuk memesan taksi.
Mendengar pertanyaan Jiang Chi, gadis ini ini pun mengiyakan.
Walau tidak tidak terlalu mencolok, namun pria itu masih tampak begitu memperhatikannya!
Ketika Gu Xiang selesai makan, Jiang Chi sudah di bawah dan menunggunya di dalam mobil. Ia melihat Jiang Chi dan langsung membuka pintu mobil. Ia pun segera masuk ke dalam.
*****
Sesampainya di toko, Jiang Chi mengantarkan Gu Xiang sampai ke depan pintu toko dan menunggunya sampai masuk ke dalam toko..
Gu Xiang pun masuk ke dalam pintu toko. Namun anehnya, Bai Wei belum juga datang dan malah melihat Xia Wenxuan sudah duduk di atas sofa.
Melihatnya, Gu Xiang merasa sangat aneh, "Apa urusanmu datang kemari?"
Bai Wei masih belum ada di sini, bagaimana pria ini bisa masuk ke sini?
"Gu Xiang..." Sapa Xia Wenxuan dengan sikap yang jauh lebih baik dari yang kemarin. Ia menatap Gu Xiang dan lanjut berkata, "Ada hal penting sampai aku mencarimu."
"Pergi dari sini!" Gu Xiang sama sekali tidak ingin melihat wajah pria itu di dalam tokonya dan merasa bahwa orang ini hanya merusak udara di sini saja.
Xia Wenxuan pun berkata, "Bukan mengenai masalah Bai Wei."
Pria itu tentu tahu bahwa Gu Xiang sangat mendukung Bai Wei. Memintanya untuk meyakinkan Bai Wei agar mau memaafkannya, Gu Xiang sudah pasti tidak akan mau melakukannya.
Gu Xiang pun dengan enggan mendengarkan Xia Wenxuan. Dengan dingin, ia duduk di samping dan membuka laptopnya.
Xia Wenxuan duduk di sampingnya, lalu dengan ramah dan berhati-hati berkata, "Apakah hubunganmu dengan Jiang Chi sangat baik?"
"Tidak baik, memangnya kenapa?" Tanya Gu Xiang.
"Bagaimana bisa tidak baik? Kalau tidak baik, mengapa dia kemarin masih datang mencarimu? Sungguh tidak terlihat bahwa kamu bisa berpacaran dengannya." Ucap Xia Wenxuan.
"...." Gu Xiang mengangkat alisnya, "Cuih!!! Siapa juga yang mengatakan kepadaku kalau karakterku tidak baik dan sangat wajar menjadi lajang selamanya?"
Xia Wenxuan berkata, "Aku hanya buta sesaat saat itu!"
Gu Xiang menundukkan kepala dan melihat layar laptopnya. Ia lebih memilih mengerjakan urusannya.
Xia Wenxuan pun kembali berkata, "Kalau kamu ada hubungan baik dengan Jiang Chi, apakah kamu bisa mengajaknya makan bersama?"
Gu Xiang menjawab, "Aku dan kamu juga tidak ada hubungan apapun, mengapa aku mau membantumu? Kamu adalah pria brengsek, melihatmu sekarang saja sudah membuatku merasa mual. Tolong jangan muncul lagi di depanku."
Melihat Xia Wenxuan, membuatnya mengingat saat dirinya melihat selingkuhannya mengganggu Bai Wei.
Memikirkan ini, sikap selingkuh itu langsung membuat Gu Xiang sangat marah.
Xia Wenxuan pun kembali menata perkataannya dan ada nada memohon dalam perkataannya. "Hanya satu kali pertemuan untuk makan bersama saja. Hal seperti itu juga bukan hal yang sulit, kan!"
"Kamu mencari Jiang Chi, apakah ingin membicarakan tentang masalah pekerjaanmu?" Tanya Gu Xiang sambil mengarahkan tatapannya dengan serius. Pria itu pasti sedang merencanakan sesuatu dan semuanya bisa dilihat dengan jelas oleh Gu Xiang.
Xia Wenxuan pun menjelaskan, "Masalahku dengan Bai Wei sudah tidak bisa diselamatkan lagi, aku sudah menyadari kesalahanku! Tetapi kalau pekerjaanku hilang, aku tentu akan sangat kesusahan. Jadi, aku minta tolong padamu! Aku pasti akan membalasmu."
"Kamu ingin aku membantumu mengundang Jiang Chi makan, hal itu sama sekali tidak mungkin. Bahkan jika kamu masih di sini mencari masalah denganku, aku bisa saja lepas kendali dan berkata buruk tentangmu di depannya. Andai demikian… mungkin akan membuatmu lebih kerepotan."
"...." Xia Wenxuan hanya tertegun melihat Gu Xiang, "Kamu…"
Gu Xiang bersuara dengan tenang untuk berkata, "Mengapa? Masih belum pergi juga!"
Xia Wenxuan menatap Gu Xiang dan pergi dengan perasaan kesal. Ia baru menyadari bahwa Gu Xiang adalah orang yang berdarah dingin.
Sudah mengenalnya begitu lama, gadis ini bersikap seolah sama sekali tidak mengingatnya.