Sore hari, Jiang Chi bertemu dengan Ibu Gu Xiang di rumah sakit.
Suami temannya sakit dan bersama beberapa temannya, ia datang untuk menjenguk.
Melihat Jiang Chi, ibu Gu Xiang langsung menyapa, "Jiang Chi."
Jiang Chi sedang bersama asistennya dan beberapa perawat lainnya. Saat melihat ibu Gu Xiang, ia langsung berhenti dan menyapa, "Bibi..."
Ibu Gu Xiang berjalan ke arahnya. Ia melihatnya dan berkata, "Kok masih memanggil bibi? Seharusnya ibu..."
Jiang Chi sebenarnya masih belum terbiasa dengan panggilan itu, bahkan hubungannya dengan Gu Xiang pun belum sama sekali terbiasa dengan masalah pernikahan ini.
Pagi hari ini saja sudah bertengkar dengan Gu Xiang. Namun…. memikirkan sikap perhatiannya kemarin malam, istrinya itu telah bersedia memasakkan semangkok mie untuknya dan cukup mengena di kepala Jiang Chi.
Jiang Chi berkata, "Ibu, mengapa Anda bisa ada di rumah sakit? Apakah ada masalah?"
Bisa datang ke rumah sakit, tentu biasanya bukan karena ada masalah yang baik.
Mendengar pertanyaan ini, ibu Gu Xiang langsung menghela napas. "Suami temanku sedang sakit, kami semua sedang menjenguknya. Kondisinya sangat memprihatinkan! Rumah sakit ini pasti punya banyak dokter spesialis, apakah bisa membantu untuk mengenalkan salah seorang dokter yang lebih bisa diandalkan?"
Sekarang, kondisi rumah sakit telah dipenuhi oleh banyak pasien untuk berobat. Keadaannya pun sangat ramai dan beberapa perlu memiliki kenalan dengan pegawai di situ baru bisa mendapatkan penanganan yang tepat..
Jiang Chi mengerti perasaan dari keluarga para pasien. Ia pun menganggukkan kepala, "Baik, tetapi sekarang aku sedang sibuk. Aku akan menyuruh Qi Feng untuk mengantar kalian ke ruangan khusus."
Kalau ada yang tidak tahu, setidaknya ada Qi Feng yang mengantar mereka. Mereka juga tidak akan begitu kerepotan.
Ibu Gu Xiang melihat menantunya sendiri berkata, "Jiang Chi, kamu benar-benar sangat pengertian, tidak seperti Gu Xiang. Aku meneleponnya untuk meminta bantuan ini. Akan tetapi, dia merasa aku sedang merepotkannya dan malah marah padaku."
Mendengar itu, Jiang Chi mengingat ekspresi Gu Xiang hari ini setelah menjawab telepon itu. Tampaknya karena masalah ini, ya?
Jiang Chi tidak tahan untuk melihat ibunya Gu Xiang lagi. Padahal suami temannya yang sedang sakit, namun ibu mertuanya ini masih bisa pergi ke rumah sakit untuk menjenguk. Sangat berbeda dengan saat Gu Xiang sakit, gadis itu malah sendirian datang kemari.
Saat itu, ia sudah menyuruhnya untuk menghubungi keluarga yang ada di rumah. Anehnya, gadis ini saat itu tetap bersikeras menolaknya.
Ibu Gu Xiang dengan pengertian berkata, "Oh iya, Gu Xiang tidak merepotkanmu, kan? Emosinya tidak terlalu baik, kamu harus bisa mengerti perasaannya, ya."
Jiang Chi membalas dengan suara tenang, "Dia sebelumnya sakit, hari ini sudah agak baikan. Kalau ada waktu, Anda bisa pergi menjenguknya."
"Sakit? Nanti, aku akan menelponnya." Ibu Gu Xiang sama sekali tidak mengetahui masalah ini.
"Baik."
"Kalau begitu aku tidak akan terlalu lama di sini!" Ibu Gu Xiang tersenyum melihat Jiang Chi dan terbersit di wajahnya kalau dirinya sangat puas dengan menantunya ini.
Ibu Gu Xiang pun berjalan pergi dan beberapa temannya tampak sedang menunggunya. Semua teman-temannya itu sangat penasaran bertanya, "Siapa pria itu?"
"Menantuku." Ibu Gu Xiang dengan sangat bangga menjawabnya.
Tidak peduli bagaimanapun, Jiang Chi adalah penerus dari Keluarga Jiang. Di rumah sakit ini, ia akan merasa punya hak lebih untuk berbicara lebih banyak. Hal ini juga membuatnya merasa memiliki status sosial yang lebih tinggi.
*****
Di sisi lain, Jiang Chi yang melihat ibu mertuanya itu juga tidak berkata apapun dan menyuruh Qi Feng untuk menemaninya. Ia pun kembali sibuk dengan urusannya.
Pada sore hari, Gu Xiang menerima panggilan telepon dari ibunya.
Padahal baru pagi tadi ibunya baru menghubunginya, Gu Xiang juga sebenarnya tidak ingin menerimanya. Akan tetapi, ia masih tetap harus menerimanya.
Dari panggilan itu, nada bicara ibunya terdengar jauh lebih baik, "Kata Jiang Chi kamu sakit, ya? Apakah sudah sembuh?"
"Jiang Chi? Apakah Ibu baru saja berbicara dengannya?" Gu Xiang merasa agak terkejut.
"Aku baru bertemu dengannya di rumah sakit hari ini. Orangnya sangat baik! Tidak hanya membantu suami Bibi Wang untuk masalah dokter, dia juga sudah membayar semua biaya di sana. Menantuku ini, orangnya benar-benar baik hati."
Karena Jiang Chi, jadi ibunya itu juga tidak lagi marah dengan Gu Xiang.
Gu Xiang tidak menyangka bahwa mereka berdua bisa bertemu di rumah sakit. Walau demikian, hal yang tidak diduga adalah Jiang Chi bersedia membantu ibunya.
Ternyata pria itu bukan orang yang terlalu menyebalkan, ya?
Pada saat ini, mengapa pria itu tidak merasa direpotkan?