***
Saat Brian ingin berjalan keluar langkahnya tertahan oleh ketiga temannya yang baru saja datang setelah membeli makan ringan dikantin.
" lu mau kemana ?" tanya Mina binggung melihat ekpresi Brian yang terlihat sedang kesal.
Sambil menatap sinis. " tidur ! minggir ..!" ucap Brian sambil mendorong mereka yang menghalangi pintu hingga membuat mereka terhempas hingga menabrak pinggiran pintu.
" dia itu kenapa sih !!' kesal Mina sambil mengangkat tanganya seakan ingin memukul Brian yang sudah tidak terlihat karena seenakanya mendorongnya hingga hampir membuatnya terjatuh. " Dia itu kerjaannya tidur mulu, perasaan " ucap kesal Mina sambil berjalan kebangkunya.
" udah kaya beruang kutub aja .. hebernasi mulu ..!!" ucap Yena yang juga kesal.
" ehh bukan beruang .. tupai tupai .." ucap Mina.
" Sandy Cheeks kali suka hibernasi " ledek Elvina yang membuat ketiga temanannya tertawa.
" parah Lu .. emang dia tupai !" ucap Yena yang tidak bermaksud untuk membela Brian.
" lah ..! abis kerjaannya tidur mulu .." ucap Elvina.
Dan mereka pun sudah sampai ditempat duduk mereka.
" udah selesai rin ?" tanya Mina yang sentak membuat Arin bergegas tersenyum seakan tidak terjadi apapun sebelum teman-teman datang.
" udah kok .. kumpulin yuk !" ajak Arin sambil mencabut flashdisk dari colokan leptop tersebut.
" ayo !!" ajak Arin sambil merangkul tangan Mina.
Dan kemudian merekapun berjalan pergi menuju ruang guru untuk memberikan tugas mereka.
Setelah selesai memberikaan tugas, mereka kembali berjalan menuju kelas sambil membawa lembaran rencana masa depan mereka setelah lulus sekolah. Raut wajah Arin sejak keluar dari ruang kantor terlihat termenung sambil terus memandangi lembaran yang ia pegang saat ini,
Banyak kebinggungan yang saat ini Arin rasakan saat ini. Ia tidak pernah memikirkan tentang hal ini karena banyak yang harus dipertimbangkan. Walau ada beberapa yang ingin Arin tuliskan dalan kertas itu, tapi dirinya tak begitu yakin apa hal itu bisa membuat masa depannya lebih baik lagi atau tidak.
Bahkan setelah lulus ia tidak bisa melanjutkan ke sekolahnya ke universitas, biaya yang sangat mahal dan persaingan beasiswa yang tidak memungkinkan ia mendapatkannya membuat Arin tak memiliki harapan. Dipikirannya saat ini, ia hanya membutuhkan uang yang banyak dan mendapatkan pekerjaan yang bagus.
" kenapa ekpresinya begitu amat sih ??" tanya Mina yang sudah menyadari keresahan yang Arin rasakan sejak membaca lembaran rencana itu.
Sambil menghela nafas. " huffff .. gua nggak tau apa yang harus diisi .." ucap Arin. " kalau lu bakal isi apa ?".
" Gue ?? emm ... kalau gue bakal isi yang simpel aja sih .. menjadi Ibu rumah tangga yang baik, terus .. punya anak yang cantik tampan .. ahh !! gue juga pengen punya cafe, gue bakal buka cafe sendiri .. selesai !" ucap Mina dengan bangga.
" waohh ... keren ..!!".
" lagipula gue nggak ada niatan buat kuliah, mungkin abis ini gue bakal coba buat kerja dulu huff .. tapi yang pasti gue mau cepet nikah " ucap Mina dengan penuh tekat sambil mengepal satu tangan dengan semangat.
" Hufff .. terus gue apa yaa ..." ucap Arin yang semakin tidak percaya diri setelah mendengar impian Mina.
" coba pikirin lagi, pasti ada hal yang lu suka, pikiran pelan-pelan aja, gue yakin lu pasti bakal segera memuin cita-cita lu ..." ucap Mina sambil menepuk pundak Arin dan mereka saling tersenyum menguatkan sastu sama lain.
Tiba-tiba seseorang berdiri menghalangi jalan mereka. Setak Arin pun terkejut saat melihat orang yang saat ini sudah ada dihadapannya dia adalahTommy dari kelas 3.5 dia juga merupakan cinta pertama sekaligus cinta sepihaknya selema dua tahun.
" Tommy ?? ngapain lu ??" tanya Mina.
" apa sih ..!! gue mau nyapa Arin .. hai .. kayanya Arin sombong banget deh .. nggak pernah nyapa, lu nggak lupa sama guekan ? " sapa Tommy dengan wajah tersenyum ramah membuat Arin tidak bisa melakukana apa-apa karena tersipu malu.
Arin hanya tertawa canggung merespon ucapan Tommy yang berusaha bersikap dekat dengan Arin.
" Yeuu .. lu tuh yang sombong, sok sok an nyapa nyapa !! kan lu sibuk sama fans fans lu itu yang heboh" ucap Mina.
" tangannya belum sembuh juga ??" tanya Tommy yang mengabaikan ocehan Mina dan hanya focus pada Arin.
" ahh .. iyaa ..". jawab Arin sambil memegang tangannya yang dibalut perbah, seakan ingin menyembunyikannya dari Tomi, hal itu membuatnya merasa tidak nyaman karena malu.
" cepet sembuh yaa .. pasti nggak nyaman pake itu, ohh iya besok gue ada pertandingan .. mau dateng nggak ?" ajak Tomi.
" tanding dimana emang ?" tanya Mina.
" emm .. daerah gelora .. nanti gue chat deh alamatnya .. tapi pada dateng yaa .." ucapnya.
" ahh .. okke .. tapi traktir yaa kalau menang ..!" ucap Mina seakan sedang tawar menawar dengan Tomi.
" eyyy .. okke okke okke gue traktir, tapi ... teriakannya harus kenceng yaa .. yaudah gua pergi mau latihan .. sampai ketemu lagi yaa Arin .." ucap Tommy sambil meletakkan tangannya dikepala Arin dengan pelan, seakan sedang mengelus anak anjing yang imut kemudian pergi meninggalkan Arin yang terbujur kaku setelah apa yang dilakukan Tomi terhadapanya.
" Ciee ... yang kepalanya dielusss ..." ledek Mina membuat Arin tersadar dengan lamunannya.
" apa sihh .. nggak kok .." elak Arin sambil tersenyum malu sambil menyentuh rambutnya bekas jejak tangan Tommy.
Sambil menyenggol pundak Arin beberapa kali dengan pandangan menyengir seakan menggoda Arin yang sedang kasmaran. " eyy .. eyy .. eyyy .. seneng itu digituin sama Tommy yaaa ...".
Sambil melanjutkan langkah mereka menuju kelas.
" ihh .. apa sih enggak kok ..".
" Huff .. ternyata tipenya Arin tinggi juga yahh .." ucap Mina sambil melipat kedua tangan diatas dada.
" nggak kok .." elak Arin.
" itu ..!! buktinya !! Tommy kan cowok terkenal SeJakarta .. siapa yang nggak kenal dia .. saingan lu banyak Rin .." ucap Mina membuat Arin sedikit disayangkan mendengar ucapan Mina yang memang benar adanya. Itulah mengapa Arin tidak pernah menunjukkan rasa sukanya pada Tommy sejak kelas satu. Karena ketenaran dan banyak sekali cewek cantik disekolah yang menyukainya. Dan saat ini seperti perasaanya terhadap Tommy tidak seperti dulu, tapi perasan tidak nyaman dan berdebar itu masih tersisa dihatinya.
" ohh iyaa .. lu belum tau yaa ... ??"
" emm .. ?? belum tau apa ??". tanya Arin yang binggung dan juga penasaran dengan apa yang akan diucapakan Mina.
" Dia kan udah lama putus dengan Shyla .. ahh tapi katanya ada rumor kalau dia lagi dekat sama Gisel .. Haff .. kenapa dia harus deket sama orang kaya gitu sih ?? cantik tapi ucapannya nggak pernah dijaga " ucap Mina yang langsung merasa kesal sendiri saat dirinya nama Gisel yang merupakan teman sekelasnya yang juga terkecal karena kecantikannya.
Ini bukanlah perasaan senang atau pun cemburu yang Arin rasakan hanya saja perasaan yang membuatnya bahkan tidak terlalu memberdulikan tentang hal itu. Seperti sedang melihat kembali foto lama, terasa asing tapi juga ia melihat berbagai kenangan didalamnya yang membuat hatinya terasa gantung.
***