Chereads / PERNIKAHAN KONTRAK [21+] / Chapter 17 - Hanya karena bunga

Chapter 17 - Hanya karena bunga

Malam yang penuh dengan perasaan kesal itu sudah berakhir, kini pagi yang indah dengan sinar matahari yang hangat pun siap menyambut hari pasangan yang baru saja menikah kemarin itu. Karena harus menjalankan tugasnya sebagai seorang istri yang baik, Camelia bangun pagi sekali. Dia bahkan menyiapkan beberapa makanan untuk lelaki itu sarapan, dan semoga saja sesuai dengan seleranya.

Semua pekerjaan di rumah pun Camelia ambil alih, dari mulai membersihkan lantai bahkan hal lain yang biasa dilakukan oleh para pelayan. Mungkin bagi gadis ini wajar saja, karena itu juga tugasnya sebagai seorang istri yang baik untuk Rey sekarang. Walau pun mungkin tidak ada perasaan istimewa yang dia rasakan, setidaknya sebagai seorang yang harus membalas budi. Camelia mesti melakukan semuanya.

"Akhirnya selesai juga."

Camelia menatap ke arah jam dinding, dan ternyata sudah hampir menunjukan pukul 9 pagi. Lelaki itu masih belum bangun untuk menyambut hari baru mereka, dan Camelia pun berniat untuk menghampirinya di kamar. Namun ketika dia kesana, Rey sudah tidak ada. Bahkan beberapa kali gadis ini memanggil tidak ada jawaban, Camelia penasaran dimana lelaki itu berada. Sampai akhirnya dia mencari ke setiap sudut ruangan.

"Rey! kau disana?"

Camelia memanggil nama lelaki itu berkali-kali karena melihat sebuah pintu terbuka, dan benar saja Rey pun keluar dari sana dengan tangan yang berlumuran darah. Gadis ini terkejut bukan main, bahkan sampai memegangi dadanya sendiri.

"Apa yang kau lakukan disana? darah apa itu Rey?" tanya Camelia kepada suaminya.

Rey dengan segera menutup pintu ruangan yang baru saja dia masuki, kemudian mengelapkan darah yang bercucuran dari lengannya sendiri. Dia menatap santai ke arah Camelia dengan senyuman tipis dibibirnya.

"Hanya bersenang-senang sedikit, kenapa kau mencariku?" tanya lelaki itu.

Camelia menunjuk ke arah ruang makan dengan sedikit gemetar. "Itu, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu. Jika kau tidak keberatan makanlah dulu."

Rey tidak menjawab ajakan Camelia dan langsung begitu pergi begitu saja untuk melihat apa yang sudah dikerjakan gadis ini, beberapa hidangan memang nampak di atas meja. Lengkap dengan sayur atau pun buah-buahan segar, tetapi ada hal yang membuat lelaki ini tidak berselera yaitu beberapa tangkai bunga mawar yang Camelia letakan di tengah-tengah meja makan sebagai pemanis. Itu sangat memuakkan!

"Kau membuat selera makan ku hilang Camelia." ucap lelaki itu sembari berbalik dan hendak meninggalkan Camelia disana.

Namun gadis itu menahannya dan menanyakan apakah ada yang salah dengan hidangan yang dia buat? bukankah ini sesuai dengan informasi yang Camelia dapat dari para pelayan?! namun kenapa Rey masih mengatakan tidak berselera.

"Apa salahnya dengan hidangan itu?" tanya Camelia dengan nada yang sedikit menekan karena perasaan kesal.

Rey tidak suka mendengar nada pembicaraan gadis itu dan langsung menamparnya dengan sangat keras, dia menarik lengan Camelia untuk melihat apa yang sangat tidak Rey suka dengan apa yang gadis itu persiapkan padanya.

Brakkk !

Vas bunga yang baru saja gadis ini letakan di atas meja Rey pecahkan tepat dibawah kakinya, lelaki itu kemudian tersenyum puas ketika melihat ekspresi takut sang istri sampai menggetarkan kedua tangannya.

"Jangan letakan bunga itu di dekat makananku, atau tanganmu akan aku potong!" ancam lelaki itu kesal.

"Apa salahnya? aku menemukan bunga ini ketika membersihkan halaman tadi. Mungkin tertinggal ketika para pelayanan memungut semua sisa pernikahan kemarin Rey, maaf jika aku sudah membuatmu marah hanya karena bunga itu. Maafkan aku Rey." ucap gadis itu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Bodoh! makannya dengarkan ini baik-baik, harusnya kau tanyakan pada pelayan atau pun orang lain yang ada dirumah ini jika aku sangat membenci bunga dan apapun yang berkaitan dengannya! awas saja jika kau sampai melakukan kesalahan seperti ini lagi, aku tidak akan segan untuk mengurungmu di lantai bawah tanah itu. Membusuk lah kau disana Camelia!"

Rey pergi begitu saja setelah membentak dan mencaci sang istri hanya karena sebuah bunga yang gadis ini letakan di atas meja makannya. Mungkin Camelia tidak akan pernah tahu apa dan kenapa lelaki itu sampai bisa semarah ini, namun kata-kata yang keluar dari mulutnya itu sangat menyakitkan. Dengan sekuat tenaga dia menahan tangis sembari membersihkan pecahan vas bunga yang berserakan dibawah kakinya, Camelia harus kuat! dia tidak boleh sampai meneteskan air mata karena hal seperti ini. Karena jika sampai Rey melihatnya, dia akan kembali merasakan penderitaan yang lebih menyakitkan dari pada sekarang.

***

Sementara itu dilain tempat, Rey sedang bergegas untuk membersihkan seluruh tangan dan juga piyama miliknya yang berlumuran dengan darah. Seluruh tubuhnya seakan bergetar setelah melihat bunga mawar yang Camelia letakan di meja makan tadi, padahal perasaan seperti ini sudah jarang sekali dia rasakan cukup lama. Namun gara-gara kecerobohan gadis itu, perasaan sakit dihati Rey kembali muncul ke permukaan.

"Argh sialan! aku benci perasaan ini, Camelia awas saja kau!"

Rey melepaskan semua pakaian yang menempel dari tubuhnya, lalu mengguyurnya dengan air dingin. Berharap semua ketegangan, rasa sakit dan trauma dikepalanya itu segera lenyap. Mungkin tidak banyak yang tahu apa yang sudah terjadi dengan lelaki ini dimasa lalu hingga sebuah bunga saja bisa sampai membuat dia seperti ini, yang jelas bagi Rey itu adalah trauma yang begitu mendalam hingga membekas sampai sekarang. Bahkan setelah bertahun-tahun lamanya terjadi, hal itu masih akan terus muncul ketika dia melihat sebuah bunga melintas dihadapannya.

"Pergilah!! jangan muncul lagi di ingatanku sialan! aku benci mengingatmu seperti ini..."