Antara kesal dan kasihan, Nino menggendong Shindy ke ranjang lalu mengelus elus rambutnya dendan tatapan yang tidak biasa. Shindy berpura pura tidur, tidak mau menatap wajah Nino.
Dalam hatinya dia berharap agar hari itu bisa segera pulang dan tidak usah bertemu saudara iparnya lagi. Tapi pasti Ivana akan tetap menyusun rencana lain, setelah rencana hari ini gagal.
Nino tidak tahu harus melakukan apa, sebelumnya dia tidak pernah direpotkan oleh perempuan yang kencan bersamanya di Lembang, apalagi sampai sakit dan lemas begitu.
Semuanya baik baik saja sampai hari ini, Nino dibodohi seorang Shindy yang terlihat lugu dan sangat manis, sehingga dia langsung terpikat saat pertama kali bertemu dengannya.
Di antara Anna, Stella dan Ivana, Shindy memang paling cantik menurut pandangan Nino. Tapi Shindy benar benar tidak menyukai tipe laki laki seperti saudara iparnya, dia bukan Ivana atau Lena yang gampang jatuh cinta pada cowok tampan, gagah atau manis sekali pun.
