Happy reading
*****
Esma pun datang dengan segera. "Ada Apa Nona Aretha?"
"Buatkah tamu kita minuman, ya."
Perempuan itu mengangguk. "Baik, Nona."
Sat melihat keberadaan Aldrich dan juga Jennifer, Esma sangat terkejut. Ia tak mengira jika Aldrich telah memperbolehkan Jennifer datang ke tempat penuh kenangan ini. "Pasti Tuan Aldrich sudah memikirkan matang matang apa yang akan dilakukannya."
Sementara Jennifer melihat kepergian Esma dengan raut yang tidak bisa ditebak. "Sepertinya aku pernah melihat perempuan itu, tapi di mana?" batinnya. "Perempuan itu tahu tidak ya tentang Aldrich, Aretha, dan Robert?" batinnya kembali.
Tak lama kemudian, Esma datang membawa tiga jus jeruk. "Ini minumannya. Silakan dinikmati."
"Aretha, bisa kau tunjukkan di mana toiletnya?" tanya Jennifer.
Aretha mengangguk. "Ya, aku tahu. Bibi Esma yang akan mengantarkanmu," jawabnya. "Bibi, tolong antarkan ke toilet."
Esma mengangguk. "Mari, Nyonya."
