Happy reading
*****
Joshua semakin kencang menangis dan memanggil Denaya serta Aretha. Suara yang melengking itu sampai ke dapur. Kedua perempuaan itu mengentikan kegiatan mereka.
"Itu suara Joshua, tapi kenapa dia berteriak?"
"Bibi tunggu di sini, biar aku yang mengeceknya." Denaya sempat menolak, tetapi pada akhirnya perempuan itu mengalah.
Dengan terburu-buru, Aretha pergi ke tempat tujuan. Sampai di sana, ia melihat Joshua menangis tersedu-sedu. Air mata membasahi wajah Joshua.
Bocah itu melihat Aretha. "Kak, Aletha."
Aretha langsung menghampiri Joshua. "Ya, Tuhan, kau kenapa, Jo? Kenapa menangis?" Perempuan itu langsung menggendong Joshua dan mendudukkannya di sofa.
"Kaki Joshua sakit."
Aretha mengarahkan pandangan pada punggung kaki Joshua yang tampak lecet. "Kenapa ini bisa terjadi?" Aretha memgambil kotak obat dan segera mengobati anak itu. "Tahan, ya."