Happy reading
*****
"Aku ingin mampir ke toko kue," ujar Aretha pada Aldrich yang saat ini sibuk dengan ponselnya.
Aldrich menatap sekilas istrinya itu. "Tidak perlu. Anak buahku sudah mengurusnya."
Tak terasa mobil tersebut telah sampai di halaman panti asuhan. Aretha dapat melihat pemandangan yang menyejukkan hatinya---melihat anak-anak bermain dan tertawa dengan bahagia tanpa beban.
Keduanya pun turun dari mobil. Tak lama kemudian muncullah taksi di pinggir jalan. Di dalamnya terdapat Denaya. Perempuan paruh baya itu tersenyum sumringah begitu melihat siapa yang datang.
"Aretha," panggil Denaya. Perempuan tersebut bergegas membayarkan ongkos taksi kemudian segera menemui Aretha.
Kedua perempuan tadi saling berpelukan melepas rindu mereka. Sedangkan Aldrich menatap dengan datar seperti biasanya.
"Selamat ulang tahun, Bi."
Denaya melepas pelukan Aretha. "Astaga. Bibi hampir lupa kalau hari ini ulang tahun bibi." Ia menepuk dahinya pelan. "Ayo, kalian masuklah."