Happy reading
*****
Tidak hanya wanita tadi yang memandang remeh pada Savita, Martha pun juga demikian. Salah-satu sudut bibirnya terangkat ke atas. "Apa David sedang bergurau? Wanita ini akan menjadi pendampingnya? Oh Ayolah, David memungut wanita itu dari sampah mana? Benar-benar memalukan,"
batin Martha. Ia menatap ke arah Maria. "Aku yakin Maria tidak akan setuju dengan pilihan David. Aku yakin Maria akan memilih Shannon sebagai kandidat potensialnya," batinnya lagi sembari beralih menatap ke arah wanita di sampingnya ini, Shannon.
"Aku tak sangka kau sungguh membawa calonmu ke sini."
"Apa yang aku ucapkan bukan hanya janji manis atau bualan semata. Aku bukan orang yang seperti itu." Mendengar perkataan David, Martha merasa tersindir. Ia membuang pandangannya ke arah lain.
Para pelayan masuk dan segera menghidangkan makanan. Savita melihat banyaknya pelayan hanya untuk menyajikan makanan.