Happy reading
*****
Selama dalam perjalanan, Savita lebih banyak diam. Bukannya dia tipikal wanita yang pendiam, tapi akibat kejadian beberapa jam lalu membuat Savita masih malu hingga kini. Ia bahkan tak berani menatap David.
Sedangkan David tak memperdulikan sikap pendiam Savita. Malahan bagus kalau wanita itu bersikap kalem, setidaknya otaknya ini bisa memiliki waktu istirahat.
Sudah cukup pekerjaan kantor yang menggunung, jangan sampai Savita malah ikut mengoceh panjang lebar.
"Makan lah. Aku tidak ingin kau mengeluh jika lapar nanti." Tanpa menjawab, Savita memakan makanan yang tersaji di depannya.
Ketika masuk ke dalam mulut, rasa makanan tersebut sangat lezat. Ia kini memakannya dengan lahap, Savita seolah melupakan kejadian yang membuatnya malu.
Senyum samar terpatri di wajah David, selain mulut blak-blakan yang dimiliki Savita, wanita itu juga tak jaim saat makan. Wanita yang pernah David temui pada umumnya selalu bersikap seanggun mungkin saat makan bersamanya.
