Typo mungkin masih ada.
Happy reading
*****
Adeeva kagum melihat Kenzo mengerjakan soal fisika hanya dalam beberapa menit. Ia akui Kenzo memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Adeeva segera mengerjakan sisa soal.
Tibalah ia pada soal terakhir, soal yang menurutnya paling sulit dari sebelumnya. "Kenzo," Adeeva memanggil pelan, perasaan takut masih ada di dalam dirinya, "bisa tolong kerjain nomor sepuluh. Gue nggak bisa." Adeeva menyodorkan kertas tersebut pada Kenzo.
Tanpa berkata apa pun Kenzo mengerjakan soal tersebut. Tangannya bergerak lincah menulis goresan-goresan tinta membentuk angka-angka. Ekspresinya pun masih datar.
Adeeva yang memerhatikan, takjub kembali dengan otak Kenzo yang seperti langsung memproses tanpa banyak berpikir. Tak ada decakan sebal atau keluhan yang terdengar dari Kenzo.
"Jika sudah selesai kumpulkan ke depan dan jangan berisik!" ucap Pak Bambang.