David merasa waktu berhenti. Segala suara dan gerakan di sekitarnya memudar, hanya ada dirinya dan keheningan yang menyayat hati. Maura sudah tidak ada.
Wanita yang begitu dia cintai, wanita yang selalu membuatnya tersenyum meski di tengah kesulitan, kini telah pergi selamanya.
Tangis David pecah, dan ia jatuh berlutut di samping tempat tidur, memeluk tubuh Maura yang kini tak lagi bernyawa.
"Maura... jangan tinggalkan aku..." isaknya, namun itu semua sudah terlambat. Maura telah pergi, meninggalkan dunia ini dalam keheningan yang menyakitkan.
Setelah beberapa saat, David mengambil ponselnya dengan tangan gemetar. Air mata masih mengalir di pipinya ketika dia menekan nomor Linda.
Suaranya parau dan terputus-putus ketika dia berbicara, "Kak Linda... Maura sudah nggak ada... dia meninggal..."