Setelah memastikan keadaan David lebih stabil, Theo berdiri di sudut ruangan, menatap adiknya yang masih terbaring lemah.
Perasaannya campur aduk antara rasa syukur karena David selamat dan rasa bersalah karena masih belum memberi tahu Adel, ibunya, tentang kondisi ini.
Linda duduk tak jauh darinya, mencoba mengalihkan perhatiannya dengan memainkan ponsel, meskipun matanya sesekali melirik ke arah Theo.
"Kau benar, Linda," ucap Theo akhirnya, suaranya berat. "Aku harus memberitahu Mommy."
Linda hanya mengangguk pelan, tanpa menoleh. Dia tahu bahwa Theo sedang berusaha keras untuk mengambil keputusan ini, dan dia tidak ingin menambah tekanan. "Lebih baik sekarang sebelum terlambat," jawabnya lembut.
Theo menarik napas dalam-dalam, mengambil ponselnya, dan membuka kontak ibunya, Adel. Sesaat dia ragu, tapi akhirnya dia menekan tombol panggil. Sambil menunggu, Theo menggigit bibirnya, khawatir dengan reaksi ibunya.