Akhirnya Adel bisa bernapas lega saat sudah mengantarkan kedua bocah itu ke sekolah. Selama dalam perjalanan tadi, baik Theo maupun Mika tak saling berbicara. Theo menolak dengan keras harus duduk di belakang dengan Mika. Akhirnya anak itu duduk di depan.
Drrt drrtt
Ponsel Adel bergetar. Wanita itu melihat siapa yang tertera di layar ponsel. "Dava? Untuk apa dia meneleponku di jam kerja begini? Katanya ia sedang meeting dan ada pekerjaan penting lainnya?"
Adel mengangkat telepon dari Dava. "Iya, ada apa Dav?" tanya wanita tadi.
"Adel ...."
Adel memgernyitkan kening. Suara Dava menyiratkan kekhawatiran dan kegundahan. "Kenapa Dav? Apa ada masalah? Semua baik baik saja kan?"
Di seberang sana, Dava menggeleng. Meskipun ia tahu kalau Adel tak akan pernah melihat gelengan kepalanya. "Semua tidak baik baik saja Del. Mommy, dia ...." Dava tak bisa melanjutkan perkataannya.