Adel merasa lega karena Maya sudah bisa mengatasi kesedihannya. Meskipun masih tergambar dengan jelas guratan kesedihan sahabatnya ini.
"Makasih ya Del, lo udah nemenin gue sampe nginep di sini." Maya menatap Adel dengan senyum simpul. Ia bahagia bisa memiliki sahabat seperti Adel yang setia menemaninya saat dalam keadaan senang ataupun susah.
Adel tersenyum balik pada Maya. "Lo jangan ngomong gitu. Kita kan udah sahabatan dari lama. Wajar aja kalau gue nemenin lo saat lo sedih. Udah jangan berterima kasih lagi."
Saat ini ia dan Maya sedang menonton film bergenre fantasy, genre yang paling disukai Maya. Adel memang sengaja mengajak Maya menonton film untuk sedikit mengalihkan kesedihan Maya. Bukan bermaksud tidak sopan pada orang yang baru saja meninggal.
Hidup akan terus berjalan. Tidak bisa selamanya berkubang pada penderitaan. Cepat atau lambat harus bangkit dan menata hidup masing masing.