Tooru Igasaki adalah seorang murid biasa yang suka mengurung diri di kamarnya bersama dengan teman masa kecilnya Izumi Tomori, seorang ketua kelas dan gadis paling populer di sekolahnya.
Suatu hari, ketika mereka pulang bersama, mereka mendengar suara keributan di dalam gang sempit.
Mereka lalu mengecek ke gang sempit tersebut, ternyata di dalam gang tersebut, ada seorang kakek tua yang sedang di pukuli oleh orang tak dikenal.
Mereka lalu membantu kakek itu tanpa berpikir panjang, dengan kemampuan bela diri mereka, mereka berhasil membuat mundur orang tak dikenal itu.
Kakek itu kemudian berterima kasih dan memberikan dua buah permata berwarna merah dan biru kepada mereka berdua, karena telah membantunya. Tooru dan Izumi menolak pemberian kakek tersebut, tetapi kakek tersebut memaksa mereka untuk mengambilnya.
Tooru dan Izumi lalu mengambil Permata yang di berikan kakek itu.
Sesampainya di rumah, Tooru penasaran dengan permata yang di beri kakek tersebut, Tooru melihat ke dalam permata itu, semakin lama muncul cahaya dalam permata tersebut yang membuat mata Tooru silau.
Tooru kemudian melihat sekitarnya, dia berada di ruangan hampa dan gelap, di sebelahnya, ada Izumi yang sedang pingsan, Tooru lalu membangun Izumi.
Lalu sebuah suara muncul disekitar mereka, suara itu berkata.
"Kalian harus menyelamatkan dunia ini, karena dunia ini sebentar lagi akan hancur."
"Apa maksudmu?"
"Bergabung lah dengan organisasi The Seven Hero, sebuah organisasi yang di buat untuk melindunginya yang lemah."
"Kenapa kau memilih kami? padahal banyak orang yang lebih hebat daripada kami."
"Karena, hanya kalian yang dapat menyelamatkan dunia ini."
Lalu suara itu seketika menghilang.
......
Tooru dan Izumi lalu terbangun di tempat tidur yang sama.
"Selamat pagi, Izumi"
"Selamat pagi, Tooru"
Mereka berdua lalu terkejut dan berkata
"Apa yang kau lakukan di kamar ku!?"
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu!"
"Apa kau tidak melihat? Ini kan rumah ku!"
"Huh!!?"
Izumi lalu menendang Tooru ke luar jendela sambil berkata, "Dasar mesum!"
Tooru lalu terjatuh di hamparan rumput yang luas.
"Izumi, cobalah lihat ke luar."
"Ada apa!?"
Ketika melihat ke luar jendela, Izumi terkejut dengan pemandangan di luar jendela, dia hanya melihat hamparan rumput yang luas.
"Ada di mana kita!?"
Izumi lalu langsung bergegas ke luar rumah. ketika kakinya menginjak rumput, rumah Izumi tiba tiba menghilang, Izumi lalu berputus asa dan berkata.
"Sekarang tidak ada lagi tempat untuk ku tinggal."
"Tenang lah, Izumi."
"bagaimana aku bisa tenang!? Kita berada di tempat yang tidak kita ketahui, dan juga rumah ku menghilang."
"Untuk sekarang mari kita menyusuri hampatung rumput ini."
"Tapi, kita mulai dari mana dulu?"
"Mungkin ke Utara, karena biasa kota/desa berada di arah Utara."
..........
Hampir 3 jam mereka menyusuri hamparan rumput tersebut, akhirnya mereka menemukan jalan setapak.
Ketika mereka berjalan menyusuri jalan setapak, seorang pedagang melihat mereka berdua dari kejauhan, pedagang itu lalu mendatangi mereka berdua.
"Permisi, apa kalian tersesat?"
"Ah tidak, sebenarnya kam—"
Tooru tiba-tiba langsung menutup mulut Izumi.
"Ah, s-sebenarnya kami terpisah dengan kawanan kami ketika ingin menuju kota."
"Oh begitu, kebetulan sekali aku juga ingin menuju ke kota, apa kalian ingin ikut bersama ku?"
"Sungguh!? Terima kasih paman, karena telah membantu kami."
..........
Sesampainya di kota, mereka berdua kebingungan dengan orang-orang yang ada di kota.
"Hei, Tooru. Kenapa mereka semua memakai baju seperti baju abad pertengahan?"
"Aku juga tidak tau, untuk sekarang mari kita cari tempat untuk menginap."
Ketika mereka sedang mencari penginapan, mereka melihat ada seorang anak kecil yang menangis di pinggir jalan, Izumi lalu mendatangi anak kecil tersebut.
"Hei, kenapa kau menangis?"
"Aku terpisah dari kakak ku."
"Memangnya, kakak mu itu seperti apa? Apa dia laki-laki? Atau perempuan?"
"Kakak ku adalah perempuan, dia memiliki rambut berwarna putih."
"Apa dia adalah nenek-nenek?"
"Bukan! dia masih muda, dia belum menjadi nenek-nenek!"
"Oh begitu, baiklah kami akan membantu mu mencari kakak mu."
"Hei tunggu dulu, jangan bertindak seenaknya! Mungkin anak ini adalah pembunuh yang kejam, dia akan membawa mu ke tempat yang sepi, lalu membunuh nu secara brutal."
"Kau jangan mengada-ada, dilihat dari mana pun, dia hanyalah anak kecil biasa."
"Terserah kau saja, aku akan menunggu di sini."
Izumi lalu meninggalkan Tooru sendirian. Karena khawatir dengan Izumi, Tooru lalu mengikuti Izumi diam diam, Izumi tau bahwa Tooru sedang mengikutinya diam diam, tapi dia tidak memedulikannya.
..........
Sekitar 30 menit mereka berjalan di kota, akhirnya mereka menemukan kakaknya anak kecil tersebut, anak kecil itu lalu berlari mendatangi kakaknya sambil menangis.
"Terima kasih karena telah menolong adik ku yang tersesat, ah ... Maaf belum memperkenalkan diri ku. perkenalkan, aku Alice Alcott, kalian bisa memanggilku Alice."
"Nama ku Izumi Tomori, senang berkenalan dengan mu."
"Ngomong-ngomong, siapa orang yang ada di belakang sana?"
"Dia adalah teman masa kecil ku, Tooru Igasaki."
Tooru lalu keluar dari persembunyiannya lalu berkata.
"Hei dari mana kalian tau aku berada di sini!?"
"Jadi nama mu Tooru Igasaki ya, nama yang unik"
"Begitu ya? Kau bisa memanggilku Tooru, salam kenal ya."
Bersambung.....