Setelah mereka berkenalan satu sama lain, mereka pun di ajak ke rumah Alice
Ketika mereka sampai di rumah Alice, Izumi dan Tooru tercengang melihat rumah Laura, karena rumahnya sangat lah besar dan indah seperti sebuah istana, dan Tooru berkata kepada Alice
"Rumah mu bagus ya, tamannya juga indah, pasti kau berasal dari keluarga yang kaya" dan Izumi berkata kepada Alice
"Iya, kami merasa tidak pantas untuk datang ke sini" dan Tooru berkata
"Ya, aku juga merasa tidak pantas untuk datang ke sini"
"Kalian ini bicara apa? apa aku harus membiarkan orang yang telah membantu ku?" ucap Alice
Dan Tooru berterima kasih karena telah menerima mereka di rumah Alice.
Ketika hendak masuk dari gerbang depan, mereka di hadang oleh penjaga berzirah besi yang memakai tombak, para penjaga itu berkata kepada Laura sambil mengarahkan tombak mereka kepada Tooru dan Izumi
"Putri, siapa mereka!? orang tak di kenal tidak di bolehkan masuk ke sini!"
"Biarkan mereka masuk! mereka adalah teman teman ku"
"Oh begitu ya, maaf sudah lancang terhadap anda tuan putri, silahkan masuk"
"Maafkan aku ya, atas perilaku penjaga tadi"
"Ah... tidak apa apa, oh iya ngomong ngomong kenapa mereka memanggil mu tuan putri, apakah kau adalah anak dari seorang raja?" ,ujar Tooru bertanya
"ah... sebelumnya maafkan aku karena belum memberitahu kepada kalian, aku adalah anak dari raja di kerajaan ini, karena itulah mereka memanggil ku tuan putri" ucap Alice
Izumi seketika berkata, "Lalu ini bukan rumah, tapi melainkan istana? wah, aku baru pertama kali masuk ke dalam istana"
ketika hendak masuk ke dalam istana tersebut
Muncul seorang lelaki tampan berambut pirang yang datang dari lantai dua dan bertanya pada Alice "siapa mereka ini, Alice?"
"Ah...perkenalkan, mereka adalah teman teman ku"
Lalu lelaki itu melompat dari lantai dua dan mendatangi Tooru dan menatap dengan tajam, Tooru langsung ketakutan bahkan berkeringat dingin dan berkata dalam hati
"Habis lah aku, aku sepertinya akan di hajar habis habisan oleh orang ini, jika di lihat tadi, dia bisa melompat dari lantai dua, meskipun aku sering melatih diri ku tanpa sepengetahuan orang di sekitar ku, aku tidak pernah melompat dari lantai dua, orang ini pasti sangat kuat, tapi apa salah ku!? apa aku mengganggu nya, apa dia menganggap bahwa aku ini adalah orang jahat!? atau jangan jangan dia berpikir bahwa aku telah mengambil Alice darinya!? apakah dia pacarnya!?"
Dan Tooru pun berkata pada lelaki itu
"Be-begini! seperti nya anda salah paham!" tiba tiba lelaki itu memeluk Tooru sambil menangis terharu dan berkata
"Akhirnya... Akhirnya Alice memiliki teman! setelah sekian lama menyendiri dan suka mengurung diri di rumah akhirnya Alice memiliki teman! aku yakin kalian akan menjadi teman yang baik untuk Alice"
Alice pun langsung menarik lelaki itu dari Tooru sambil berkata
"Hey! cepat lepaskan dia, Izumi cepat bantu aku!"
Izumi hanya bisa pasrah dan membantu Alice menarik lelaki itu
Karena tidak mau melepaskan pelukannya dari Tooru, Alice pun menyuruh Izumi untuk berhenti menariknya, seketika Alice pun marah dengan senyuman yang mengerikan, dan rambutnya bergerak sendiri, dan seperti dikelilingi aura yang tidak mengenakkan
"Hii!!"
Rasa dingin tiba tiba menyebar di ruangan tersebut, Izumi mulai mundur perlahan dari Alice, lalu lelaki itu bertanya, "mengapa ruangan ini sangat dingin?", ketika dia melirik ke arah Alice lelaki itu langsung ketakutan lalu melepaskan pelukannya dari Tooru lalu menjauh secara perlahan dan langsung bersujud di hadapan Alice sambil meminta maaf berulang kali.
Lalu mereka duduk di sebuah meja
"Tooru, Izumi perkenalkan, lelaki adalah Kurt"
"Hai, perkenalkan nama ku Kurt Cavissal, panggil saja Kurt, salam kenal ya, jadi siapa nama kalian?"
"Ah... perkenalkan, nama ku Izumi Tomori, aku adalah teman masa kecilnya orang bodoh ini, panggil saja aku Izumi
"Hey! siapa yang kau panggil bodoh!? begini begini aku juga pernah mendapat peringkat atas waktu di sekolah"
"Itu hanya karena kebetulan saja"
Kurt hanya tertawa kecil dan bertanya kepada Tooru, "Lalu, siapa nama mu?"
"Ah... perkenalkan, nama ku Tooru Igasaki, panggil saja aku Tooru, lalu kau sebaiknya berhati-hati dengan gorila yang ada di samping ku ini, karena jika kau sampai membuat nya marah, tulang mu bisa patah bahkan retak, tapi karena kau kelihatan nya kuat jadi sepertinya kau akan baik baik saja."
"Siapa yang kau panggil gorila!? kepala kosong!!"
"Ah...jadi kalian adalah teman masa kecil ya? tetapi dari yang ku lihat kalian tidak terlihat seperti teman masa kecil, melainkan pasangan yang menjalani hari harinya dengan penuh kisah komedi romantis."
Izumi yang tadinya marah langsung tersipu malu, begitu juga dengan Tooru
"Ja-jangan mengada ngada! mana mungkin kami terlihat seperti itu, la-lagi pula si-siapa yang menyukai orang dengan kepala kosong ini!?"
"I-itu benar, memangnya ada yang mau dengan gorila ini!? dan juga siapa yang kau panggil kepala kosong!? gorila!!"
"apa kata mu!?"
"Gorila!"
"Kepala kosong!"
Kurt dan Alice hanya tertawa kecil dan Alice berkata
"Sudah sudah, minum saja dulu tehnya"
Lalu Kurt bertanya kepada mereka berdua, "Jadi apa yang membawa kalian ke kota yang indah ini?"
Dengan ide pintarnya, Tooru pun mengarang ceritanya
"Ah...sebenarnya kami adalah orang yang terpisah dari kawanan kami ketika ingin kembali menuju kota, lalu kami bertemu dengan pedagang yang menunggangi kuda, untungnya pedagang itu mau memberikan kami tumpangan, dan akhirnya kami sampai di kota ini."
"oh, jadi begitu, apalah kalian memiliki tempat untuk ditinggali?"
"Ah...kami belum memiliki nya"
"kalau tidak keberatan, kalian boleh menginap di penginapan ku"
"Terima kasih atas tawaran mu Kurt, tetapi kami tidak memiliki uang sama sekali untuk membayar penginapan mu"
"Tidak perlu membayar, sebenarnya itu adalah penginapan milik ayahku waktu dia masih muda, tetapi sekarang ayah memberikan kepadaku, tetapi karena aku tak membutuhkannya, jadi aku biarkan saja di sana, jadi aku akan memberikan penginapan itu untuk kalian, bagaimana? apa kalian mau menginap di penginapan ku?"
Lalu Izumi langsung berdiri dari meja dan langsung menerima tawaran dari Kurt tanpa pikir panjang, Tooru yang berada di sebelahnya seketika terkejut
"Baiklah, karena harinya sudah hampir gelap, aku akan mengantar kalian ke penginapan ku"
Lalu Kurt mengucapkan mantra sihir untuk membuka gerbang menuju ke penginapan tersebut
ketika Kurt mengucapkan mantra sihir, Tooru dan Izumi heran apa yang sedang di ucapkan oleh Kurt
"Open the gate!", seketika sebuah portal muncul di hadapan Kurt, sontak hal itu membuat Tooru dan Izumi terkejut, lalu Izumi bertanya kepada Kurt
"Apa ini Kurt?"
"Ini adalah sihir tingkat menengah, Gate"
"Sihir? hahahahahahaha! jangan bercanda, mana ada di dunia ini ada yang namanya sihir, hahahahaha"
"Apa maksud mu?"
Tooru tiba tiba langsung menutup mulut Izumi dan berkata kepada Kurt
"Se-sebenarnya di tempat asal kami jarang ada energi sihir yang muncul, jadi baru kali ini kami melihat nya"
"Jadi begitu, ya wajar saja, aku dulu juga begitu waktu pertama kali melihat sihir, ayo masuk kedalam"
"Tapi apa kau yakin ini aman?"
"Santai saja"
Lalu Tooru, Izumi dan Kurt memasuki portal tersebut dan mereka seketika sampai di penginapan itu
"Wah, penginapan nya masih terlihat kokoh ya"
"Aku juga heran, mengapa penginapan ini masih kokoh, padahal sudah 7 bulan aku tidak ke sini, ah ... ini kunci penginapan nya"
"Terima kasih"
"Dan juga Karena hari sudah hampir gelap, lebih baik kalian masuk ke dalam, karena monster lebih aktif saat malam hari, semua peralatan sudah tersedia di dalam, hanya perlu disusun saja"
"Oh jadi begitu, kalau begitu terima kasih ya Kurt"
"Baiklah aku akan pulang terlebih dahulu, aku yakin ayah akan mencari ku"
"Baiklah, sampai jumpa Kurt"
Sambil melambaikan tangan Kurt masuk ke dalam portal tersebut
Lalu Izumi melepaskan tangan Tooru dari mulutnya dan berkata, "Hei mau sampai kapan kau menutup mulutku!?"
"Ah ... maaf"
ketika mereka masuk ke dalam penginapan itu ternyata di dalam nya sangat berantakan
"Tooru, apa yang harus kita lakukan?"
"Karena hari sudah hampir gelap, lebih baik kita rapikan kamar kita masing-masing saja terlebih dahulu"
ketika mereka mulai membersihkan kamer mereka masing masing, suara gemuruh mulai muncul
Izumi datang ke kamar Tooru dan membuka pintu
"Ada apa, Izumi?"
"Temani aku"
"Huh!?"
"Temani aku tidur!"
Seketika petir menyambar dan sontak Izumi langsung berlari ke kasur Tooru dan bersembunyi di balik selimut nya
"Hey, itukan tempat tidur ku"
"Ma-mau bagai mana lagi!? habisnya aku takut"
"Cih, dasar penakut, aku akan memakai kasur yang di sebelah"
ketika hendak memakai kasur yang di sebelah, Izumi menarik tangan Tooru
"Ada apa? Izumi"
"T-temani aku"
"A-apa kau serius!?"
Ketika suara petir muncul dengan nyaring Izumi langsung menarik Tooru ke dalam kasurnya
"H-hei Izumi, apa yang kau lakukan!?"
"M-mau bagaimana lagi"
Tooru pun menghela nafas
"Baiklah, terserah kau saja"
"Selamat malam, Tooru"
"Selamat malam, Izumi"
Bersambung.....