"Sebaiknya Lo jangan bercanda Bagas, enggak lucu tau!" Komentar Roy marah sambil menoleh ke belakang, dan dia tidak melihat siapa pun di sana.
"Terserah kalian, mau percaya atau tidak, sekarang juga tolong anterin gue pulang, Hendri, pleasee!" pinta Bagas dengan suara memelas dengan tubuh gemetar. Terlihat sekali Bagas sedang ketakutan, pandangan matanya terus menatap ke belakang Roy. Ternyata saat ini sosok makhluk astral, yang mirip dengan Rembulan itu sekarang sudah menghilang entah ke mana.
"Apa? Lo minta gue anter pulang? Jangan kaya anak kecil deh Bagas, kalau memang Lo ketakutan dan pengen pulang, sana, pulang saja sendiri! Gue masih mau menemani teman-teman di sini, untuk menunggu jenazah Anwar hingga dimakamkan!" sahut Hendri dengan kesal. Karena dia melihat sikap Bagas seperti sekarang ini, sebenarnya jadi membuat dia ikut merasa takut juga.
"Gu-gue enggak berani, kalau pulang sen-sendiri, Hendri ...."