Mendengar cerita Bapaknya tersebut Jingga jadi merasa kasihan. Karena bagaimanapun juga, Pak Dedi tetaplah Bapaknya, dan sebagian seorang anak tugasnya lah membantu apabila Bapaknya tersebut dalam kesusahan.
"Sebenarnya, aku juga jadi bingung dengan situasi yang ada Pak, coba nanti kita pikirkan kembali jalan keluarnya ya. Untuk sekarang Jingga pamit berangkat kerja dulu, kalau tidak segera berangkat, takut kesiangan nanti," ucap Jingga sambil mencium tangan Bapaknya dan berpamitan.
"Ya sudah, kau hati-hati di jalan, Jingga," ucap Pak Dedi sambil tersenyum.
Setelah Jingga pergi,l Pak Dedi segera menelfon temannya Pak Sabar, untuk menceritakan tentang semua hal yang dialaminya.
"Hallo, assalamu'alaikuum, Sabar coba kau ke rumahku sekarang!" pinta Pak Dedi langsung kepada Pak Sabar.
"Hallo, waalaikumsalam, loh kok, kau ada di rumahmu, Dedi? blBukankah kau sedang bekerja menjaga rumah?" tanya Pak Sabar kaget.
