Anthony keluar dari ballroom menuju ke dek kapal. Ia tak terlalu suka dengan pesta.
"Kakakku, apa dia harus hidup seperti ini? Lebih baik kau menikah dan melarikan diri ke Afrika. Di sini kau hanya akan menyimpan dendam yang tak terbalas," gumam Anthony.
Saat di atas dek kapal, Anthony melihat sosok wanita bergaun krem dengan renda di ujungnya sedang di tepi kapal. Wanita itu ternyata adalah Andrea.
"Nona, kau bisa terjatuh," ujar Anthony.
Andrea menoleh ke arah Anthony. Ia tak mengindahkan pria itu.
"Apa kau juga anak buah dari pria itu?" tanya Andrea.
"Pria itu?" tanya Anthony.
"Pemilik DC," ujar Andrea.
"Oh, kakakku," ujar Anthony.
Andrea tersenyum seolah mengejek Anthony. "Dia bahkan mengaku sebagi adiknya. Pesona orang itu sungguh luar biasa."
"Kau mengejekku?" tanya Anthony.
"Tidak, aku hanya menertawakan diriku sendiri," ujar Andrea.
"Kenapa?" tanya Anthony.
"Semua orang begitu memujanya. Kenapa aku tak bisa?" ujar Andrea.
"Kau membenci kakakku?" tanya Anthony.