Evans memegangi Andrea lebih erat. Melihat gadis itu tampak senang, kekhawatirannya pun sedikit memudar.
"Andrea ... " panggil Evans dengan lembut.
"Aku tak pernah melihat hal indah seperti ini," ujar Andrea.
Evans memberanikan diri memeluk Andrea dari belakang, sambil merenggangkan kakinya untuk berjaga-jaga.
"Itu hanya laut, Andrea," ucap Evans lirih.
"Meskipun begitu tetap saja indah," ujar Andrea. "Jika kita berenang di laut, apa kita akan mati, Evans?"
"Kenapa kau selalu memanggil namaku? Panggil aku Tuan seperti yang lain," ujar Evans.
"Evans, Evans, Evans," canda Andrea.
"Hentikan. Kau membuatku malu," ujar Evans.
"Siapa nama belakangmu?" tanya Andrea.
"Christoper," jawab Andrea.
"Kau benar-benar orang asing,"
"Ayahku dari Inggris, ibuku orang Indonesia," ujar Evans.
"Aku ingin bertanya tentang mereka apakah boleh?"
"Tak usah, mereka sudah mati," ujar Evans.
"Eemh, jadi kau orang yang seperti ini," ujar Andrea.
"Seperti apa?"
"Tertutup ... "