Tap … tap …
"Di mana dia?" tanya Jay saat tiba di depan ruang rawat inap.
Ve menunjuk ke pintu ruangan perawatan Andika. Wajah gadis itu pucat pasi. Tubuhnya masih gemetar sampai sekarang, karena ia merasa bersalah atas kejadian yang menimpa kekasihnya.
Jay pernah memberitahu gadis itu tentang keadaan trauma psikologis yang diderita bosnya. Memang trauma itu sangat parah ketika kambuh, tapi tidak akan sampai mengancam nyawa. Demi membuat Ve bertahan di sisi Andika, Jay mengatakan hal yang sebaliknya.
Hal itu yang membuat Ve benar-benar ketakutan. Ia takut laki-laki itu meninggal. Dan jika benar, Ve akan merasa bersalah seumur hidupnya, meski ia sebenarnya tidak bersalah.
Ia tidak mengkhianati Andika seperti yang dituduhkan. Ve juga tidak tahu kalau ada yang mengambil gambar ia dan Rexy secara diam-diam. Bahkan, gambar itu dikirimkan kepada Andika.
"Aku … tidak …. Aku tidak mengkhianati Dika, Pak Jay. Aku tidak melakukannya~" suara gadis itu seperti tersekat di tenggorokan.