"Mama!"
Suara yang begitu dikenalnya menyapa telinga Brisia. Dia yang baru saja akan meminum teh chamomile. Diurungkan demi melihat anak semata wayangnya menghampiri.
"Arsoni," ucap Brisia dengan gemetar.
"Ma, untuk apa di sini? Mana pria yang membawamu lari?"
Brisia terperangah dengan apa yang dikatakan anaknya. Pria mana yang dia maksud.
"Bicara apa kau?" tanya balik Brisia.
Dari arah tangga terlihat Bara yang menuruni anak tangga tanpa ekspresi. Melihat kedatangan keponakannya yang langsung menuntut penjelasan, membuatnya tidak tahan untuk menjawab.
"Arsoni," sapa Bara dengan kaku.
Arsoni yang masih menaruh hormat pada pamannya mendekat dan bersalim.
"Paman apa kabar?" tanyanya tulus. Dia bersikap hormat karena di depan Brisia, juga untuk mengetahui penjelasan atas masalah yang menimpa keluarganya.