"Cie!"
"Apaan sich kamu, Bro!"
"Gimana sukses buat modusin Kaia?"
Angkasa pun smirk ke kedua sahabatnya. "Jangan panggil aku Angkasa! Kalau aku nggak bisa dapatin Kaia!
Julian pun menatap Angkasa dengan tatapan tidak percaya sama sekali. "Kaia itu bukan kayak gadis lainnya. Katanya standard Kaia itu tinggi. Kenapa kamu nggak deketin sahabatnya dulu?"
Kedua mata Angkasa memincing ke Julian, "Maksud kamu?"
"Bro, kamu tahu gadis yang selalu bersama Kaia?"
Angkasa mengelengkan kepala.
"Astaga! Kamu itu masa nggak tahu Iftina?" Julian berusaha mempertegas siapa nama gadis yang menjadi sahabat Kaia. Kedua temannya meminta dia drkat dengan gadis itu.
Kemudian Julian membisikkan sesuatu ke telinga Angkasa. Dia pun hanya mengangguk-angguk saja dengan ucapan Julian.
"Hmmm, itu rencana yang bagus, Bro! Tumben otak kamu agak bener?" Angkasa menatap Julian yang memberikannya sebuah ide. Ia akan menggunakan ide itu demi berjalannya rencana gilanya.
*
"Assalamualaikum!" Sapa Angkasa.