Sore itu, Rumi bertemu dengan Mawar. Dia memang sudah lama tidak bertemu kembali. Dia saling berbincang satu sama lain. Apalagi saat ini hubungan Mawar dengan keluarga besarnya sudah membaik. Dia sudah sering ke rumah pesantren Kiai Abdullah. Tempat di mana Rumi pernah tinggal di sana. Bahkan dia merasa merindukan suasana di sana.
"Mas Rumi dicari sama bapak, kapan mas Rumi ke sana buat tengok bapak?" Tanya Mawar.
"Belum tahu, War. Mungkin bulan depan sekalian sama keluarga," jawab Rumi."Bagaimana keluargamu di sana?"
"Alhamdulillah baik semua, Mas."
"Selamat malam, Pak," sapa seorang pelayan hingga menjeda pembicaraan antara mereka.
"Iya, Mbak. Ada apa?" Tanya Rumi.
Pelayan itu memberikan satu paper bag berisi kue opera yang telah Rumi pesan tadi sesuai dengan keinginannya. "Ini pesanan yang tadi bapak pesan."
"Terima kasih, Mbak," ucap Rumi menerima bungkusan paper bag dari pelayan itu.
"Sama-sama, Pak," balasnya.
Rumi kembali keperbincangan dengan Mawar.