Ehem!
"Nggak usah pakai berdehem!" Sindir Ify sewot ke Satria.
"Tumben sendirian ke kantin? Mana Reta?" Satria celingukan mencari Retta. Dia mulai mengendus-endus. "Kamu bolos ya?"
"Enggak!" Bantah Ify.
"Ngaku deh," Satria mendesak Ify.
"Apaan sich! Jangan sok tahu!"
"Emang aku tahu kalau kamu lagi bolos Ify!"
"Jangan asal nuduh!" Celetuk Ify yang bersikeras menyatakan kalau dia nggak bolos. Padahal dia bolos karena muak melihat Kaia. Dia sangat kesal sekali dengan sahabatnya itu. Dia merasa dunianya roboh ketika Kaia mengambil Angkasa lewat tikungan.
"Kamu kenapa?"
"Nggak apa-apa."
Ify tetap menikmati es tehnya sambil mendengus sangat kesal sekali. Dia sangat marah sekali ketika sahabatnya mengambil kekasih hatinya. Dia sangat mencintai Angkasa. Namun Angkasa malah cuek sekali.
"Sat, kita nonton yuk."
"Nonton?" Ulang Satria.
Ify mengangguk.
"Nonton apaan?"
"Apa aja, asal jangan horor."
"Baiklah!"