Sore pun tiba, lalu Rumi segera pulang menggunakan mobil dinasnya. Dia menggunakan fasilitas dari perusahaan tempat dia bekerja. Dia tidak menggunakan milik keluarga Khadijah, istrinya. Dia tipikal orang yang enggan menggantung.
TOK! TOK! TOK! Suara ketukan pintu dari luar ruang kerja Rumi. Dia mendengar tiga kali ketukan pintu. Lalu diapun tersentak dalam sebuah lamunanya. "Masuklah!" Perintah Rumi, tegas. Dia sudah mengemasi beberapa perlengkapannya untuk segera pulang menemui keluarga kecilnya.
CKLEK! Pintu ruang kerja terbuka hingga suara langkah kedua kaki bergemelatuk. Dia adalah Intan, sekertarisnya. Dia berdiri di hadapan Rumi dengan membawa berkas dalam sebuah map merah. Lalu dia mulai mengangkat sedikit bibirnya untuk berbicara. "Permisi, Pak. Ini berkas yang harus bapak pelajari buat meeting besok pagi."
"Ok, terima kasih," tegas Rumi sambil mengambil berkas dalam map yang akan dia pelajari, lalu dia masukkan ke dalam tasnya. Dia akan mempelajari di rumah.