Chereads / extraordinary love / Chapter 31 - bab 31 Rena dan kirana

Chapter 31 - bab 31 Rena dan kirana

Alya lari kearah dikta , keduanya berpelukan penuh kerinduan satu sama lain. Kyra menatap rena yang tersenyum kepadanya. Kyra tahu bahwa itu rencana rena.

"Ayo!" Ajak alya

Alya menarik dikta bergabung dengan yang lain. Alya menyuapi dikta kue lalu kyra.

Rena tampak sedih tapi juga bahagia karna alya begitu bahagia bertemu dikta.

Beberapa saat kyra bersama dikta di tempat yang sepi dan jauh dari acara.

"Kenapa kesini? Siapa yang menyuruhmu datang?!" Tanya kyra

"Rena memintaku kesini karna alya ingin bertemu denganku" jelas dikta

"Sekarang pulanglah! Jangan lama- lama disini!" Ucap kyra tegas

Kyra pergi dari sana, dikta hanya bisa menghela nafas.

Sedangkan rena bersama kirana di bangku halaman rumah.

"Kau tahu akan terluka, kenapa menyuruh dikta kesini?" Tanya kirana

"Karna alya merindukannya. Dikta hanya pernah bertemu dan menyentuh alya saat alya baru lahir. Sejak itu kyra tak mengizinkan dikta bertemu dengan alya. Sedangkan alya semakin besar dan dewasa, ia tahu siapa yang ia rindukan dan yang ia butuhkan, yaitu seorang ayah, Ayah yang sesungguhnya. Aku tahu, aku akan terluka tapi luka itu sebentar, setelah aku melihat alya tersenyum bahagia rasa sakit itu berubah menjadi kebahagian" ucap rena

"Sepertinya sahabatku ini sudah dewasa, aku bangga" ucap kirana

Keduanya tersenyum satu sama lain.

Alya duduk di pangkuan sang ayah, ia melihat rena dan kirana masuk. Alya lari kearah rena, rena berlutut.

"Ada apa?" Tanya rena

Alya tak menjawab, ia mencium pipi kiri rena lalu tersenyum lalu memeluk rena.

"Terima kasih pho. Aku bahagia karna punya pho yang baik" ucap alya

Rena memeluk alya, matanya berkaca-kaca. Rena terlihat sangat menyayangi alya.

"Bersenang -senanglah bersama ayah, alya. Pho akan antar tante kirana pulang dan beritahu mamah" ucap rena

Alya mengangguk, ia pergi dari sana. Rena hanya tersenyum kecil.

Rena mengantar kirana pulang kerumah. Mereka membeli minuman bersoda lebih dulu.

Tak lama mereka berada di rumah kirana, banyak kaleng minuman yang sudah kosong berserakan di meja. Rena terlihat sedikit mabuk.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya kirana

"Aku hanya pusing" jawab rena

"Kau mabuk. Berhenti minum sebelum kamu semakin mabuk.!" Ucap kirana

"Aku akan mabuk malam ini, jadi jangan larang aku ,,kyra" ucap rena

Kirana menatap tajam rena yang memanggilnya dengan sebutan kyra.

"Dasar bodoh" ucap kirana kesal

Kirana diam menemani rena yang terus minum.

Sedangkan kyra mencari rena yang tak terlihat olehnya. Alya menahan tangan kyra.

"Sayang, dimana pho?" Tanya kyra

"Pho mengantar tante kirana pulang. Ia menyuruh kita bersenang senang bersama ayah malam ini" jawab alya

Kyra mencoba menghubungi rena tapi tak ada jawaban.

Para tamu mulai pulang dan acara selesai. Tinggal kyra, alya dan dikta di rumah.

"Ayah, ayo kita tidur!" Ajak alya sambil menarik tangan dikta

Dikta melihat kyra yang tak suka dia disana.

"Ayah harus pulang alya." Ucap kyra

Mendengar itu membuat alya semakin erat menggenggam tangan dikta.

"Tidak . Ayah harus disini!" Ucap alya

Alya menarik dikta masuk ke kamarnya.

Dikta pun menemani alya tidur, ia mengelus-elus kepala alya dengan lembut.

Dirumah,kirana membantu rena terbaring di tempat tidur. Rena dalam keadaan mabuk, kirana membaringkan rena di tempat tidur.

"Kenapa kau sangat berat?" Keluh kirana sambil terengah engah.

Kirana duduk di dekat rena, ia merapihkan rambut rena.

"Kenapa kamu selalu menunjukan dirimu yang seperti ini padaku?" Ucap kirana terdengar sedih

Kirana beranjak dari sana, ia jalan pergi tapi langkahnya terhenti saat rena memeluknya dari belakang.

"Rena lepaskan aku!" Ucap kirana

"Aku begitu merindukanmu kyra. Aku tidak mau kehilanganmu" ucap rena yang setengah sadar.

"Aku bukan kyra, rena!" Ucap kirana berontak berusaha melepaskan diri dari rena.

Kirana berhasil melepaskan diri dari rena, ia melihat rena.

"Aku bukan kyra! Aku kirana sahabatmu, aku..." ucap kirana terhenti

Rena menarik kirana dan mencium bibir kirana membuat kata kata kirana terhenti. Kirana terkejut, ia mendorong rena tapi rena menariknya hingga keduanya jatuh ke tempat tidur.

Rena terus mencumbui kirana tanpa henti, ia tak peduli pada kirana yang berontak dan memintanya untuk berhenti.

Waktu menunjukan 08.00 pagi, di kamar pakaian berserakan di mana-mana. Terlihat kirana tidur di lengan rena, keduanya tak memakai pakaian hanya berbalut selimbut tipis. Karna sinar matahari dari luar membuat rena perlahan terusik, ia membuka matanya dan melihat kirana yang di sampingnya. Rena yang terkejut langsung bangun, kirana pun terbangun karna rena.

"Apa yang terjadi? Kenapa kamu, tidak kenapa aku disini?" Tanya rena yang sedikit was was dengan yang terjadi.

Ia terlihat bingun, terkejut karna hal itu.

"Apa yang aku lakukan? Apa aku menyakitimu?" Tanya rena

"Iya. Kamu memaksa tidur denganku tapi nama kyra yang kamu panggil." Ucap kirana

"Maaf,,maafkan aku!" Ucap rena

"Maaf untuk apa? Memaksaku tidur denganmu atau karna memanggil nama orang lain?" Tanya kirana

"Karna memaksamu untuk tidur denganku. Aku pergi" ucap rena

Rena mengambil pakaiannya, ia sudah memakai pakaian kumplit lalu pergi dari sana.

Rena sampai rumah, alya dan kyra menghampirinya.

"Akhirnya pho pulang" ucap alya

"Mau berangkat sekolah?" Tanya rena

" iya. Baju pho kotor." Ucap alya

Rena tampak tak tahu, ia melihat pakaiannya ada noda merah seperti lipstik.

"Alya cepat berangakat. Ayah sudah menunggu" ucap kyra

Alya tersenyum lalu pergi dari sana. Ia masuk mobil dikta yang sudah menunggu diluar.

Rena menatap kyra yang terlihat marah.

"Apa yang kamu lakukan bersama kirana semalam?" Tanya kyra

"Semalam aku,,,aku,,," ucap rena terbata bata

"Apa kamu tidur bersama dengannya? Noda itu bukan hanya di baju tapi leher kamu juga ada" ucap kyra

Rena hanya diam karna atas pertanyaan kyra.

"Jawab!" Bentak kyra.

Rena hanya diam, kyra seakan tahu jawaban dari membisunya rena itu. Ia jatuh lemas dan menangis karna itu.

"Semalam aku mabuk. Karna aku belum bisa melihat alya bersama dengan dikta" ucap rena.

"Kamu mengkhianatiku. Sepertinya butuh waktu selama ini bagimu untuk menyadari perasaan pada kirana" ucap kyra dalam tangisnya.

Rena berlutut, ia memegang kedua pundak kyra. Keduanya saling menatap.

"Aku tidak sadar melakukannya karna aku mabuk. Yang aku fikirkan hanya kamu. Maafkan aku!" Ucap rena

Kyra menyentuh wajah rena yang basah karna air mata.

"Maaf membuatmu menangis dan terluka. Maafkan aku" ucap rena

"Jangan lakukan hal itu lagi.! Jika kamu terpuruk, sedih, terluka atau dalam keadaan apapun temui aku bukan kirana atau orang lain. Aku ada untukmu bukan hanya saat kamu bahagia tapi disaat kamu terluka, sedih dan aku akan selalu ada disaat kamu dalam keadaan apapun" ucap kyra yang perlahan berhenti menangis

Rena menatap kyra begitu dalam, hangat dan penuh arti.

"Ini alasan kenapa aku tidak mau melepaskanmu. Ini yang membuatku tidak pernah ragu melakukan apapun untukmu meski itu berbahaya. Aku sangat mencintaimu kyra dan aku tahu itu tak dapat dihentikan" suara rena

Kyra menghapus air mata rena perlahan kyra tersenyum.

"Cepat mandi!" Ucap kyra

Kyra beranjak, ia jalan akan menyiapkan sarapan. Ia terhenti saat rena memeluknya dari belakang.

"Maafkan aku kyra. Aku mencintaimu kyra, sangat dan amat mencintaimu." Ucap rena

Kyra memegang tangan rena yang memeluknya erat.

Cinta keduanya semakin besar dan kuat, semakin tak ingin terpisah dan tak dapat di hentikan.

Next...