Chereads / extraordinary love / Chapter 34 - bab 34 kesedihan sang kekasih

Chapter 34 - bab 34 kesedihan sang kekasih

Rena membawa mobilnya, ia hanya berdua bersama kirana. Rena tampak tak fokus, ia ingat kenangan bersama kyra. Rena diam diam menghubungi kyra dengan video call. Rena menghentika mobilnya di pinggir jalan, ia menarik kirana dan mecium kirana. Kirana terkejut akan hal itu, rena menaruh ponselnya di dekat kaca depan, kyra terlihat sudah menjawab panggilan video rena. Ia tampak cemburu, marah dan terluka dengan apa yang ia lihat itu.

Rena menyudahi ciumannya tepat kyra menutup telponnya.

"Maafkan aku" ucap rena

Kirana hanya diam masih terkejut.

Kyra menagis karna yang barusan ia lihat. Ia melempar ponselnya jauh hingga hancur. Tak lama dikta dan alya mendekat padanya. Mereka berada di taman bermain anak-anak.

"Mah ada apa? Ada masalah?" Tanya alya khawatir

"Apa ada masalah?" Tanya dikta

Kyra melihat keduanya yang terlihat khawarir.

"Aku bersedia menikah denganmu dan aku ingin secepatnya" ucap kyra

Dikta terkejut tak lama ia tersenyum dan mengangguk iya. Ia begitu bahagia.

Rena cs sampai di bogor, mereka jalan-jalan. Para penduduk beraktivitas, dan pemandangan yang indah. Rena mendapat telpon dari alya .

"Call"

Pho, mamah akan menikah dengan ayah. Alya sangat bahagia" ucap alya yang terdengar sangat bahagia

Ekspresi rena seketika berubah sedih. Yang lain menyadari itu.

"Pho, jangan lama-lama liburannya!" Ucap alya

" iya. Pho akan sebentar liburannya" ucap rena

Rena menutup telponnya.

"Call end"

"Ada apa?"tanya wulan

"Alya bilang kyra akan menikah dengan dikta. Aku sangat bahagia" ucap rena

"Itu? Itu ekspresi bahagiamu?" Ucap rio yang melihat ekspresi rena yang sedih dan sendu.

Rena hanya tersenyum tipis pada rio. Ia jalan kembali.

Hari sudah malam, rena duduk di lantai luar penginapan. Banyak kaleng minuman yang kosong di sekitarnya, rena terlihat mabuk. Yang lain mendekat padanya.

"Apa yang kau lakukan sekarang?" Tanya leo

Rena hanya diam, sambil memegang kaleng minuman yang sudah kosong.

"Jika kakak tidak mau kak kyra menikah maka hentikan dia!" ucap wulan

"Aku ingin menghentikannya tapi si kecil bahagia karna ibu dan ayahnya akan bersama. Aku ingin membenci si kecil tapi tidak bisa. Dia selalu memelukku, menggenggam tanganku dan bermain denganku. Selama ini si kecil hanya punya satu permintaan padaku yaitu "ayah". Dia hanya ingin punya keluarga yang utuh" ucap rena yang perlahan menangis

Yang lain diam tampak mengerti perasaan rena itu .

"Aku sangat tidak ingin berpisah dengan kyra,aku sangat sangat ingin selalu bersama dengannya tapi sekarang tidak bisa. Dia harus bersama dikta untuk cintanya padaku" ucap rena kembali lalu minun kembali

Rena tertawa alih alih menangis, dalam tawanya ada luka, sedih , hancur dan menderita.

Putra berada di cafe sibuk dengan laptopnya, seseorang duduk di depannya yaitu mila.

"Siapa kamu?" Tanya putra

"Aku, mila. Apa kamu tahu dimana kirana sekarang?" Tanya mila

"Kau mengenalnya?" Tanya putra

"Bukan hanya kenal tapi aku tahu bahwa kalian tidak bertunangan" ucap mila dengan santai

"Darimana kau tahu?" Tanya putra

"Jangan bilang pada kirana karna dia dia tidak kenal aku" ucap mila lalu pergi dari sana

Putra menatap aneh mila itu lalu fokus kembali ke laptopnya.

Selama tiga hari rena berlibur di bogor lalu mereka pulang. Rena sibuk di konternya di bantu dua pegawainya. Tak lama kyra datang ke konter, ia dan rena saling menatap.

"Ada apa?" Tanya rena dingin

"Antar aku beli pakaina pengantin" ucap kirana

"Aku tidak bisa. Pergi sendiri!" Ucap rena

"Antar aku!" Ucap kyra serius dan tegas

Rena mengambil kunci mobilnya lalu pergi dari sana.

Mereka dalam perjalanan menuju toko.

"Bagaimana hubunganmu dengan kirana?" Tanya kyra

"Baik. Bukankah sudah aku tunjukan padamu?" Ucap rena

"Iya. Kamu tunjukan dan aku lihat kalian bahagia" ucap kyra yang terlihat menahan marahnya.

"Tentu. Kamu juga harus bahagia bersama dikta dan alya" ucap rena

Kyra menatapnya penuh kecewa, rena hanya tersenyum padanya.

Mereka sampai disebuah toko, kyra melihat baju pengantin. Rena duduk sambil memperhatikan kyra, rena melihat putra bersama wanita dan anak pria. Rena menghampiri mereka.

"Rena?" Ucap putra yang terlihat terkejut

"Siapa mereka? Apa mereka keluarga kamu? "Tanya rena

"Siapa dia ayah?" Tanya anak kecil itu.

"Ayah? Apa maksudnya?" Tanya rena yang bingung

"Aku istri putra dan dia anak kami . Kirana meminta bantuan putra untuk pura-pura menjadi tunangannya"jawab laila

Rena terkejut akan hal itu. Putra dan keluarganya pergi dari sana, kyra mendekat pada rena.

"Sepertinya kirana membohongimu lagi" ucap kyra

"Sepertinya" ucap rena yang kecewa dan menahan amarahnya.

Kyra kembali memilih baju pengantinnya.

Sedangkan kirana bertemu dengan mila, mereka berada di rumah kirana.

"Sebenarnya siapa kamu?" Tanya kirana

"Aku orang penasaran dan tertarik pada kehidupan kak rena" jawabnya dengan sikap tenang

"Kamu penguntit?" Tanya kirana

"Bisa di bilang begitu. Aku penasaran apa kak rena akan terus bersama kekasihnya atau mereka akan berpisah dan aku penasaran apa sahabatnya akan terus membohongi kak rena" ucap mila

"Apa maksudmu?"tanya kirana serius

"Putra hanya temanmu. Dia bukan tunanganmu. Kalian hanya pura-pura" ucap mila lalu tersenyum

Kirana terkejut karna mila tahu soal itu.

"Hati-hatilah. Karna aku akan selalu tahu apapun jika soal kak rena" ucap mila

Mila beranjak berdiri lalu jalan pergi tapi langkahnya terhenti.

"Ah,akan lebih baik jika kamu jujur pada kak rena. Dia benci di bohongi apalagi oleh sahabatnya" ucap mila lalu pergi dari sana.

Kyra mencoba baju pengantinnya, melihat kyra membuat rena terpesona. Kyra sangat cantik dengan rambut terurainya.

"Itu cantik dan cocok untukmu. Meski tidak secantik kirana" ucap rena

Kyra tampak marah, ia pergi untuk mengganti pakaiannya.

"Karna dimataku hanya kamu yang cantik. Kamu tak akan secantik kirana karna kamu sangat sangat cantik dimataku. Aku tidak akan sering melihat wajah cantikmu kyra, sebentar lagi kamu jadi milik orang lain" suara rena dengan tatapan sendu

Mereka membeli baju pengantin itu lalu pergi dari sana.

Beberapa saat rena bersama bu ira di rumah bu ira.

"Mamah dengar kyra akan menikah dengan dikta?" Ucap bu ira

"Iya. Aku melepaskan kyra, mah. Aku melakukan hal benarkan?" Tanya rena

"Iya. Hal yang tepat. " ucap bu ira

"Mah, aku tahu apa keinginan mamah padaku tapi aku rasa aku tidak akan bisa melakukan keinginan mamah sekarang. Aku belum tahu apa aku bisa merubah perasaanku ini" ucap rena . Matanya berkaca-kaca

"Mamah tidak akan memaksamu tapi mamah hanya berharap padamu" ucap bu ira.

"Bisa mamah peluk aku?"ucap rena

Bu ira mendekat dan memeluk rena, rena tak dapat menahan tangisnya lagi. Ia memejamkan mata terlihat nyaman dalam pelukan sang ibu.

Next...