Chereads / Pilot dingin jatuh cinta dengan gadis SMA? / Chapter 9 - Menjadi asisten nya

Chapter 9 - Menjadi asisten nya

"Wah....Wah....Wah.... kerennya kamu ini! apakah pria itu begitu ringan?" ucap Leon yang kini sedang menatapi Hana. Hana terdiam, setelah itu ia melempar pria tersebut ke Leon dengan mudahnya.

Karena Hana melempar pria itu secara mendadak, Leon jadi tidak bisa menghindarinya dan justru ia malah terjatuh lalu tertiban oleh pria yang diseret Hana sebelumnya.

"Katanya kamu mau membantuku, bukan? jadilah asisten ku dengan membantuku membawa pria itu! masih ada misi yang harus diselesaikan lagi," ujar Hana. Mendengar ujaran Hana membuat Leon begitu gembira, pasalnya Hana mau menjadikannya asisten.

Leon pun dengan sigap berdiri dan mengangkat pria yang diseret Hana sebelumnya.

"Baiklah, aku akan mengikuti semua perkataan mu. Ngomong-ngomong, aku Caldwell. Kamu Hana kan?" kata Leon yang mengenalkan diri tetapi memakai nama yang lain bukan nama aslinya.

"Hmm ya itu nama asliku tapi saat bertugas, panggil aku Lucifer!" tutur Hana.

"Lucifer? bukankah itu nama untuk pria?" singkat Leon seraya berpikir.

"Sudahlah! panggil saja aku dengan nama itu!" ketus Hana. Leon mengangguk pelan. Setelah itu Hana menghampiri suatu mobil, sepertinya mobil tersebut adalah mobil milik salah satu tamu undangan yang telah dibunuhnya didalam gudang tua tersebut.

Hana membuka pintu mobilnya secara paksa, setelah itu ia berusaha menyalakan mesin mobilnya dengan kemampuannya.

"Hana memang benar-benar hebat," batin Leon seraya tersenyum. Tak butuh waktu lama, Hana berhasil menyalakan mesin mobilnya.

"Caldwell, cepat letakkan orang itu di bagasi mobil. Setelah itu kamu masuk kedalam!" pinta Hana seraya masuk kedalam mobil dan menutup pintu mobilnya. Leon mengangguk pelan, setelah itu ia membuka bagasi mobil dan meletakkan pria yang dibawa Hana sebelumnya di bagasi mobil.

Setelah itu Leon menutup bagasi mobil, kemudian iapun masuk kedalam mobil dan duduk disampingnya Hana. Hana pun mengendarai mobilnya menuju suatu tempat untuk menjalankan misi terakhirnya.

***

Di perjalanan...

"Hmm Hana," ucap Leon akan tetapi ia langsung ditatap tajam oleh Hana.

"Sudah kubilang kan? panggil aku siapa?!" ketus Hana dengan tatapan tajam.

"Ah iya, maafkan aku Lucifer. Ngomong-ngomong, kamu sebenarnya melakukan tugas ini untuk apa?" tanya Leon dengan polosnya. Hana terdiam sejenak, setelah itu ia berkata.

"Sekarang aku tanya juga padamu, kenapa kamu bisa mengetahui identitas ku? dan kenapa kamu mau jadi asisten ku? kalau kamu menjawab pertanyaan ku, aku akan menjawab pertanyaan mu!" kata Hana dengan tegas.

Leon menghela nafas, setelah itu iapun menjawab perkataan Hana sebelumnya.

"Karena aku adalah calon suamimu yang selama ini mendampingi mu meskipun kamu tidak menyadarinya! dan aku mau jadi asisten mu karena aku ingin melindungi calon istriku lebih dekat!" jawab Leon dengan tenang.

Jawaban Leon membuat Hana merasa heran sendiri karena selama ini ia tidak pernah mempunyai calon suami.

"Kenapa kamu bisa menjawab seperti itu padahal aku saja tidak punya calon suami?! kita tidak saling mengenal!" tegas Hana.

"Kita pernah bertemu sebelumnya, tetapi aku tidak bisa mengatakannya kepadamu kapan kita bertemu. Kalau aku mengatakannya sekarang, identitas ku terbongkar semua," tutur Leon dengan santainya. Hana terdiam mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh Leon, tetapi setelah itu...

"Dasar, aneh!" umpat Hana yang membuat Leon menoleh. Akan tetapi setelah itu Leon kembali menatap kearah depannya seraya tersenyum.

"Tak sangka bahwa aku akan menjadi rekan kerjanya dan juga menjadi sahabatnya saat di sekolah! dengan begini, aku bisa lebih mudah untuk mendapatkannya!" batin Leon.

Satu jam kemudian...

Hana dan Leon sampai di sebuah bandara. Ketika sampai di bandara, Hana langsung membawa mobilnya ke suatu parkiran yang terletak dibawah tanah. Sesampainya di parkiran bawah tanah, Hana pun keluar dari mobilnya dan membuka bagasi mobil.

Melihat hal tersebut, Leon pun ikut keluar dari mobil dan menghampiri Hana.

"Lucifer, apakah kamu mau mengeluarkan pria ini?" tanya Leon. Hana mengangguk pelan. "Ya sudah, biar aku yang melakukannya," lanjutnya seraya mengangkat pria yang ada di bagasi mobil.

Hana menutup bagasi mobilnya. Setelah itu ia berjalan lebih dalam lagi di parkiran bawah tanah. Leon terus berjalan dibelakangnya hingga akhir Hana menghentikan langkahnya.

Tak lama setelah itu, muncul dua pria dari kegelapan dan berdiri berhadap-hadapan dengan Hana dan Leon.

"Hmm siapa mereka? apakah mereka ada niatan jahat terhadap Hana?" batin Leon yang berwaspada dengan kedua pria itu.

Hana menarik pria yang kini dibawa oleh Leon setelah itu ia melempar pria tersebut ke kedua pria yang ada dihadapannya.

"Tugasku yang itu telah selesai! aku akan melanjutkan tugas berikutnya. Tetapi sekarang, kamu berikan dulu uangnya!" tegas Hana.

"Hmm baiklah, Hana. Kami tidak akan pernah membohongi mu! ini uangnya. Dan ini barang berharga mu," ujar salah seorang pria itu seraya memberikan amplop coklat berisi uang dan juga sebuah koper entah berisi apa.

Hana mengambil tas koper dan amplop tersebut. Setelah itu Hana melempar koper tersebut kepada Leon. Untungnya Leon langsung sigap menangkap koper itu. Sedangkan amplop nya, dimasukkan kedalam saku celananya.

"Apakah itu pacarmu, Hana?" tanya pria yang memberikan koper serta uang sebelumnya.

"Bukan, dia asisten ku!" ketus Hana. "Caldwell, ayo kita lanjut tugas yang terakhir!" lanjutnya seraya berjalan keluar dari parkiran bawah tanah.

Leon mengangguk pelan, iapun berjalan tepat dibelakangnya Hana.

Lima menit kemudian....

Mereka pun masuk kedalam bandara. Ketika berada didalam bandara, Hana melepas topeng ninja nya. Ia menampakkan wajah aslinya. Rambutnya yang semula terikat, diurai olehnya. Kini wajah cantik Hana bisa terpancar dengan jelas dan itu membuat Leon terpesona akan dirinya.

"Ah selera ku memang bagus! aku benar-benar sudah mantap menjadikan Hana sebagai istriku!" batin Leon seraya tersenyum dibalik maskernya.

Beberapa menit kemudian...

Setelah mengurus terkait penerbangan, Hana dan Leon berjalan menuju pesawat yang akan terbang sesuai tujuan mereka. Leon merasa heran, mengapa misi Hana berada didalam pesawat?

Hana dan Leon duduk di kursi yang dipesannya. Setelah itu Leon pun bertanya pada Hana.

"Hana, kamu belum menjawab pertanyaan ku yang didalam mobil! cepat jawab sekarang!" bisik Leon. Hana menatap kearah Leon kemudian menjawabnya.

"Aku melakukan tugas ini untuk mendapatkan uang dan untuk kepentingan negara ini," singkat Hana.

"Terus sebenarnya, kamu ini bekerja sebagai apa?" tanya Leon dengan wajah polos.

"Aku adalah seorang pembunuh bayaran sekaligus detektif," singkat Hana. Leon terdiam setelah itu ia menjawabnya.

"Wah...Wah...Wah... kita sama ya, dulu aku juga seorang pembunuh bayaran tapi sekarang aku beralih profesi," jawab Leon.

"Lebih baik sekarang kamu diam! karena misi terakhir ini akan segera dimulai!" tutur Hana. Mendengar perkataan Hana, Leon langsung diam tak mengeluarkan sepatah katapun.