Chereads / Love Tones : The Last Song for You / Chapter 6 - 5 # Setelah Sekian Lama

Chapter 6 - 5 # Setelah Sekian Lama

******

Secangkir kopi panas menemani obrolan ravindra dan tamunya yang datang dari luar kota.

" Hmm,,Jadi bagaimana kabarmu ravi ?Apa kau dan putrimu sehat ? " pria itu adalah Lyron Sahabat ravindra yang datang dari kota Seloka

" Seperti yang kau lihat tuan lyron,Rambutku sudah mulai ditumbuhi uban.Perlahan aku mulai merasa sendi sendiku nyeri jika terlalu lama bekerja " sahut ravindra

" Ahahahaha,,,, Jadi kau ingin mengatakan bahwa kau sudah mulai tua ? " ujar lyron sembari tertawa lepas

" Apalagi yang bisa ku katakan ? waktu berlalu dengan cepat, aku pun tidak menyangka jika aku sekarang sudah tua " jawab ravindra mencoba mencairkan suasana

tiba-tiba seseorang mengetuk pintu.

Tok,, tok,, tok !

" ya masuk lah " sahut ravindra dari dalam ruangan

Seorang pemuda tampan berjalan memasuki ruangan dimana ravindra dan sahabatnya Tengah berbincang.Dia mengenakan pakaian yang sangat rapi sehingga dia terlihat semakin tampan.

" Maaf membuat kalian menunggu lama, aku sedikit kesulitan saat memarkirkan mobil

" ujar pemuda itu deon

" Tidak apa-apa "

" Ayo kesini Putraku, beri salam kepada paman mu " suruh lyron pada pemuda itu

" Halo Paman Bagaimana kabarmu Apa kau masih mengingatku ? " sapa deon pada ravindra

" Wah Lihatlah pemuda tampan ini, , aku hampir tidak bisa mengenalimu. kau tumbuh besar dengan penampilan yang sangat berbeda. Kau mengalahkan ketampanan ayahmu sewaktu muda dulu " puji ravindra

" Paman terlalu memujiku" ujarnya mengambil posisi duduk di sebelah lyron

" Ngomong-ngomong Bagaimana kuliahmu ? apa semua berjalan lancar ? " tanya ravindra pada deon

" Sebenarnya kami Berencana untuk pindah ke sini " sahut lyron

" Benar paman, aku ingin pindah ke salah satu universitas yang ada di kota ini " ujar deon

" Tapi karena kami masih harus menyelesaikan beberapa urusan bisnis di sana,Jadi Deon sementara waktu harus mencari apartemen untuk ditinggalinya sampai kami benar-benar pindah ke kota ini " sahut helen istri lyron yang duduk disofa tepat sebelah suaminya.

" Kenapa harus mencari apartemen lain ? untuk sementara waktu putramu bisa tinggal di apartemenku.Nanti aku akan menyuruh bawahanku memberikan kunci kamarnya " ravindra terlihat senang bisa membantu sahabatnya

" Ngomong-ngomong bukankah tadi kau mengatakan sedang bersama Liora ?lalu dimana putrimu saat ini ? " tanya lyron

" Astaga aku baru ingat,Sebentar aku akan coba menghubunginya " ujar ravindra sembari mengeluarkan ponselnya dari kantong jas yang ia kenakan

Sementara itu Liora dan Arga masih terkurung di pondok kecil yang ada di ujung taman itu. Awalnya mereka merasa canggung untuk memulai obrolan, tapi setelah Liora mulai menanyakan bagaiman keadaan Arga saat ini barulah suasana yang tadinya terasa canggung kini berubah menjadi di lebih santai.

" Mmm,,,,Maaf tadi aku sudah menyinggungmu dengan ucapanku. Aku sangat takut saat melihat luka lebam di wajahmu "jelas liora

" Tidak apa apa "

" Wajar saja jika kau takut, Siapapun yang melihatku saat ini mungkin juga akan mengatakan hal yang sama bukan ? " balas arga

" Maaf,, Itu... Aku lupa namamu " ujar liora sambil tersenyum tipis

" Oh,, tentu saja "

" Tidak mungkin orang sepertimu mengingat namaku yang tidak penting ini " sahut arga terlihat minder

" Eh tidak,, kenapa kau bicara seperti itu, bukankah sejak dulu kita sudah menjadi teman ? " liora terlihat salah tingkah

" Benarkah ? "

" Kenapa kau mau berteman dengan anak sepertiku ? " tanya arga

" Memangnya kenapa ? "

" Apa yang salah darimu. Bukankah kita bisa berteman dengan siapa saja ? " liora bertanya karna bingung

" Hhheh " arga menarik nafas panjang

" Jika dilihat dari penampilanmu,Sepertinya kau dari keluarga kaya. Orang sepertimu tidak pantas berteman dengan orang miskin sepertiku "

" Aku ini selalu membuat orang disekitarku mendapatkan kesialan, aku tidak ingin kau sampai mendapatkan nasib buruk jika berteman denganku " Jelas arga memalingkan wajah menatap rintik hujan dihadapannya

" Ahahahhaha,,, kau itu lucu sekali "

" Siapa yang mengatakan hal konyol seperti itu, hanya orang bodoh yang melakukan hal itu "

" Sudahlah, aku justru menyukaimu, aku sangat senang melihatmu bermain gitar " ujar liora seperti sudah merasa nyaman bicara dengan arga

" K,kk, kau menyukaiku ? " arga sudah salah faham dengan ucapan liora

" Iya aku suka dengan permainan gitarmu, ditambah lagi kau memiliki suara yang sangat merdu. Pasti kau sudah berlatih dengan baik selama ini "

" Hmmmp " liora seperti sedang memikirkan sesuatu, dia menatap tetesan air hujan yang jatuh dari atap.

" Ada apa ? " tanya arga penasaran

" Mmm, tidak apa-apa....aku hanya sedikit iri denganmu. Kau bisa melakukan hal yang kau suka tanpa ada ada yang melarangnya " ujar liora terlihat sedih

" Sepertinya kau sedang ada masalah.Di mana ibumu ? Kenapa tidak menceritakan semua kepadanya "

" Apa dia baik baik saja ?" ujar arga

"Mamaku,, dia baik-baik saja.Tapi.... "

Sebenarnya Liora merasa sedikit canggung untuk bercerita dengan arga, karna ada satu hal yang mengganggu pikirannya. Setelah berpikir cukup lama, Liora berencana mengambil keputusan untuk menceritakan apa yang terjadi dengan keluarganya. Baru saja saat dia ingin berbicara, tiba-tiba ponsel yang ada di dalam tasnya berdering. Liora segera memeriksa ponselnya untuk melihat siapa apa yang menghubunginya, ternyata itu panggilan dari sahabatnya, milie.

" Hallo mil,, " ujar liora

" Li,dimana ?" tanya milie terdengar samar di telfon

" Ini lagi diluar mil,hujan.. " jawab liora

Arga tidak terlalu fokus dengan obrolan lioran dan temannya saat itu. Dia lebih memilih menyibukkan diri dengan memainkan senar gitarnya.

" Ya elah li,kan tadi udah janjian mau pergi bareng. Jangan bilang kalo lupa " ujar milie

" Astaga iya mil ,, lupa. Tapi di sini masih hujan lebat. Gimana mau pergi " balas liora

" Yaudah, biar aku jemput kesana. Sharelock aja "

" Eh, Btw itu siapa yang lagi main gitar ?"

tanya milie penasaran

" Teman mil.. " sahut liora singkat sedikit menoleh ke arah arga..

" Teman apa temenn,, jangan jangan kau lagi kencan ya !? "

" Sembarang aja, siapa yang kencan "

" Ini teman lama aku mil, baru aja kami jumpa "

" Eh,,Emang kedengeran sampe sana ya ? " tanya liora

" oh,,cewek apa cowok li "

" kalo dia mau gabung ajak aja dia sekalian li " ujar milie

Liora terlihat bingung saat milie menyuruhnya mengajak Arga,teman lama yang di katakannya pada milie.

" Yaudah mil,aku coba tanya dia dulu ya " jawab liora

" Oke Li jangan lupa shareLocknya ya, bentar lagi meluncur " sahut Meli mengakhiri panggilan telepon.

Liora terlihat bingung memikirkan bagaimana cara menawari arga untuk bergabung bersama teman-temannya yang lain.Sedangkan melihat kondisi arga saat ini, mustahil Arga akan menerima tawarannya. Tapi Liora tetap berusaha menyampaikan niat baiknya.

" Maaf obrolan kita jadi terganggu,tadi itu sahabatku milie. aku baru ingat kalau tadi kami sudah membuat janji " ujar liora sambil merapikan poninya ke belakang telinga

" Oh,, tidak apa apa. Santai saja " jawab arga kembali fokus mengutak atik gitarnya

Liora berusaha memberanikan diri untuk mengajak Arga.

" Oh iya, Arga apa kau ada acara setelah ini ?"

" Maaf kalau pertanyaanku terdengar sedikit aneh, ya walaupun kita baru pertama kali bertemu Setelah sekian lama, Tapi kita kan sudah menjadi teman "

" jika kau tidak sibuk Apa kau mau pergi Bersamaku dan teman-teman lainnya ?" ujar liora terlihat tidak pede

" Pergi denganmu,dan teman temanmu yang lainnya ?" arga terlihat bingung

" Iya kami akan mengadakan acara.. sebenarnya temanku milie yang mengadakan dia tadi memintaku untuk datang bersamanya "

" Barusan dia juga yang menyuruhku untuk mengajakmu " ujar liora

" Mmm,, maaf jika kau tersinggung tapi aku sepertinya tidak bisa. Mungkin lain kali di waktu yang tepat kita bisa pergi bersama-sama mungkin dengan teman-temanmu juga " jawab arga

" Emmm,,, jadi di apa kali ini kau tidak bisa ikut bersama kami ?" tanya liora lagi

" Maaf sepertinya tidak bisa,, Ada banyak hal yang harus aku kerjakan aku tidak sepertimu yang berasal dari keluarga kaya. aku harus bekerja keras untuk bisa melanjutkan hidup dan melanjutkan pendidikanku " ujar agra yang memalingkan wajah lalu memandangi rintik hujan yang membasahi jalan.

" baiklah kalau kau tidak bisa kali ini mungkin nanti kita bisa pergi bersama " ujar Liora

Arga tidak menyangka bahwa masih ada orang seperti Liora di sekitarnya.Walaupun Liora berasal dari keluarga kaya tapi dia begitu rendah hati.Setelah menunggu kedatangan milie cukup lama akhirnya sahabat Liora itu sampai juga. milie turun dari mobilnya sambil membawa payung, Dia berjalan ke arah Pondok di mana arga dan Liora saat ini berteduh.Arga sempat minder saat mengetahui milie datang dengan mengendarai mobil pribadi miliknya.

" Hai, namaku milie. Sahabat baik liora " ujar milie sambil mengulurkan tangan

" Hai, aku Arga " jawab Arga simple

" Jadi gimana li ? eh maksudku arga mau ikut bersama kita ?" tanya milie sambil diam diam melirik arga

" saat ini harga sedang sibuk Mungkin lain kali kita bisa mengajaknya, bukankah begitu arga ?" ujar liora

" Ya benar,maaf ya " sahut arga

" Baiklah kalau begitu beri aku nomor telfonmu, nanti kalau kami mengadakan acara lagi kau harus ikut ya " ujar milie terlihat genit

" Nomor telfon ?" arga sedikit terkejut mendengarnya

" Ya,mana ponselmu ?" aku akan mengscan barcodenya saja " ujar milie

" Tapi,,, " ujar liora sambil menatap arga

" kenapa ? apa aku tidak boleh minta nomormu ? Kau temannya Liora bukan, Berarti mulai sekarang kau juga nenjadi temanku " ujar milie dengan santainya

Arga mengambil sesuatu di dalam kantong celananya, saat dikeluarkannya ternyata itu adalah sebuah ponsel Android miliknya, jika dibandingkan dengan ponsel Liora dan milie saat ini milik Arga tidak ada apa-apanya. Tapi arga sangat bersyukur karena dia bisa mendapatkannya dengan hasil keringatnya sendiri. Setelah arga memberikan nomor ponselnya Milie dan Liora bergegas pergi.Sedangkan arga tetap menunggu di pondok itu sampai hujan reda.

Sambil berjalan menuju mobil, liora terus memandangi gelang couple yang ada di pergelangan tangannya. Senyum yang tampak malu malu terpancar dari wajah cantik putri tunggal dari keluarga berdine itu.

* By me: Sandra_ssi *