Chereads / Misi Sang Penjahat Wanita / Chapter 2 - Rebekah

Chapter 2 - Rebekah

10 hari yang lalu ...

Di bagian pelosok Kota Daysra yang terletak di Negara Aretamus, berdiri sebuah bangunan yang disebut sebagai rumah oleh para penghuninya. Bangunan yang terbilang cukup kecil itu sudah berdiri selama 13 tahun di sana, di tempat yang sangat jauh dari pusat keramaian manapun.

Kota Daysra sebenarnya adalah sebuah kota yang besar dan bisa dibilang cukup maju, namun orang-orang yang tinggal di rumah tersebut lebih memilih untuk menjauh dari semua itu dan tinggal di bagian paling pelosok dari kota Daysra, bahkan rumah mereka tersebut berada sangat dekat dengan hutan, tempat yang hanya ditinggali oleh sangat sedikit orang, termasuk mereka, tetapi tetap saja jarak mereka ke rumah terdekat lain adalah 900 meter, terlalu jauh untuk disebut dekat.

Sebagian besar dari para penghuni rumah itu adalah anak-anak terlantar dan yatim-piatu, hampir semua dari mereka adalah korban dari peperangan yang sampai saat ini masih terus berlangsung, namun syukurlah saat ini mereka semua tinggal di daerah yang sangat jauh dari wilayah perang.

Tidak ada lagi bayang-bayang ketakutan yang dirasakan oleh setiap anak yang tinggal di rumah yang mereka sebut sebagai panti asuhan Terang ini, di sini, mereka hidup dengan bahagia dan damai.

Panti asuhan Terang dikelola oleh 8 orang sekaligus, mereka adalah Timothy Alison, Rebekah Alison, Stephen Jones, Roger Bennett, Alan Lewis, Patricia Mithchell, Susan Roberts, dan Laura Parker.

Saat ini, hanya Rebekah, Tim, dan Laura yang berada di panti asuhan Terang, mereka tentunya sedang berinteraksi dengan anak-anak yang tinggal bersama mereka itu.

Hari sudah mulai malam, dibuktikan dari Matahari yang perlahan tenggelam dan membuat anak-anak panti asuhan Terang langsung bergegas untuk mempersiapkan lilin-lilin dan lentera agar mereka tetap bisa memiliki penerangan malam ini.

Tim, Rebekah, dan Laura tersenyum melihat ketanggapan anak-anak itu, mereka merasa senang hanya karena hal yang sekecil itu.

"Kelihatannya waktunya pas sekali," ucap Laura beberapa detik kemudian, membuat kakak-beradik Tim dan Rebekah langsung menoleh ke arah dimana si wanita muda sekarang sedang melihat.

Dari kejauhan, mereka bertiga melihat Alan sedang berjalan semakin mendekati panti asuhan ini.

Tim dan Rebekah yang sebelumnya sedang duduk di dekat Laura lalu bangkit, keduanya berjalan menghampiri Alan, sementara Laura menetap di posisinya, begitu juga dengan Alan yang langsung berhenti melangkah usai Tim dan Rebekah bangkit.

"Bagaimana?" tanya Tim kepada Alan, Alan kemudian menunjukkan sebuah kertas kepada Tim dan Rebekah, kertas tersebut berisi sketsa wajah Rebekah, dan bertuliskan 'DICARI! WANITA BERNAMA INEZ HILL INI TELAH MELAKUKAN PERAMPOKAN DAN PENIPUAN YANG SANGAT MERUGIKAN KELUARGA GREEN, SIAPAPUN YANG BERHASIL MENEMUKAN DAN MENYERAHKANNYA KEPADA KELUARGA GREEN AKAN MENDAPATKAN IMBALAN UANG DALAM JUMLAH YANG BESAR. SEGERA LAPORKAN KE POLISI APABILA ANDA MELIHAT WANITA INI'.

"Kau membuat kekacauan di seluruh kota. Semua orang sedang memburumu saat ini, kertas ini juga disebarkan dalam jumlah yang sangat banyak," ujar Alan kepada Rebekah.

"Begitu, ya, situasinya benar-benar sudah menjadi kacau, aku tidak menyangka keluarga Green akan bertindak sampai sejauh ini," kata Tim.

"Tentu saja mereka akan bertindak sejauh mungkin, kau tidak bisa memperkirakan hal lain selain itu mengingat bagaimana serakahnya mereka," ucap Rebekah kepada sang kakak.

"Tapi ... kau sudah mempersiapkan rencana B nya sejak awal, bukan? Itu artinya rencana B sudah benar-benar matang, kan?" tanya Alan kepada Tim.

"Ya, semuanya sudah aku urus, dan kau, Rebekah, kau harus bergerak secepat mungkin mau tidak mau," jelas Tim.

"Aku siap dengan misi apapun lagi." Rebekah langsung menegaskan pendiriannya.

"Bagus, karena misimu kali ini memang akan jauh lebih berat dibandingkan dua misimu yang sebelumnya." Tim lantas mengeluarkan sesuatu dari dalam bajunya, dan ternyata itu adalah sebuah kertas yang berisi sketsa wajah seorang pria yang tak dikenal oleh Alan dan Rebekah.

"Pria ini bernama Andrew Lawrence, dia lahir dan hidup di Kota Nadem, dia adalah putra dari Billy Lawrence, pemilik Lawrence Group yang bergerak di bidang pertanian dan peternakan. Produk-produk yang dihasilkan oleh peternakan dan pertanian Billy sangat populer di daerah perkotaan, produk-produknya itu mungkin memasok hampir seluruh restoran di Kota Nadem, bahkan ketenaran produk-produknya itu juga sampai ke kota-kota besar lainnya, membuat keluarga Lawrence menjadi salah satu orang-orang yang paling kaya dan terkenal di Kota Nadem." Tim memulai pemaparannya, tetapi Rebekah tidak sabar ingin langsung ke inti dari pemaparannya.

"Jadi seperti biasa, misiku adalah menggoda Andrew, menikah dengannya, lalu merampok uang-uang keluarga Lawrence seperti yang aku lakukan pada Leonardo dan James?" Rebekah menginterupsi sang kakak.

"Tidak, misi utamamu adalah untuk membunuh Andrew," jawab Tim, jawabannya tentu saja membuat Alan dan Rebekah syok karena tidak ada satupun dari mereka yang pernah membunuh orang sebelumnya, dan tidak ada satupun yang pernah mau untuk melakukannya.

"Tim, apa yang kau bicarakan sebenarnya? Kuingatkan kepadamu sekali lagi kalau lelucon-leluconmu sama sekali tidak lucu!" Alan berseru kepada Tim, dia tentunya menentang misi yang diberikan kepada Rebekah kali ini.

"Ssssshhh, pelankan suaramu, kau akan membuat anak-anak mendengarnya nanti." Tim memperingati Alan.

"Tapi-"

"Biarkan aku menjelaskannya dulu," kata Tim yang terlihat menjadi kesal juga.

"Andrew adalah sosok yang sangat dikagumi di Kota Nadem, dia adalah sang Pangeran Kota, orang-orang sangat mengidolakannya, dan dari banyak gadis yang menginginkannya, hanya satu yang berhasil menjadi istrinya, Dorothea Brown, walaupun aku tidak tahu apakah Dorothea menginginkannya atau tidak, tapi ... wanita itu menikahi sang ahli waris dari Lawrence Group ini." Tim melanjutkan pemaparannya tanpa gangguan sedikitpun.

"Pernikahan mereka bisa terjadi karena perjodohan. Orangtua Andrew dan orangtua Dorothea sama-sama orang yang memiliki derajat tinggi di Kota Nadem, dan ketika dijodohkan, Andrew dan Dorothea tidak memberikan penolakan sama sekali, tapi banyak orang yang percaya kalau Andrew sebenarnya tidak mau dijodohkan dengan Dorothea, dia hanya tidak berani menolak. Dugaan ini semakin kuat beredar setelah Dorothea ditemukan tewas dibunuh tidak lama setelah pernikahannya dengan Andrew, tapi sampai saat ini, tidak ada yang mengetahui siapa pembunuhnya. Kasusnya masih berjalan, Polisi masih terus melakukan penyelidikan, tapi sudah dua bulan berlalu sejak kematian Dorothea, belum ada hasil yang memuaskan dari kasusnya," sambung Tim.

"Ada sebuah rumor yang mengatakan kalau Andrew adalah orang yang membunuh Dorothea karena dia tidak menyukai istrinya, rumor ini di dukung oleh dugaan kalau Andrew membayar pihak kepolisian untuk tutup mulut menyembunyikan status tersangkanya dari semua orang. Rumor ini setiap harinya semakin dipercayai oleh lebih banyak orang, sampai-sampai mungkin sebagian besar orang-orang di Kota Nadem mempercayainya. Hal itu membuat Andrew yang sebelumnya dicintai oleh banyak orang kini sangat dibenci oleh banyak orang. Lalu ketika berada di sebuah bar di Kota Nadem, aku bertemu dengan seseorang yang menginginkan kematian Andrew." Tim masih belum selesai bercerita.

"Orang yang sangat misterius itu tidak banyak bicara, bahkan mungkin aku tidak mendengar lebih dari sepuluh kata darinya, tapi dia memberikanku uang dalam jumlah yang sangat banyak setelah aku menjelaskan kepadanya kalau aku adalah seorang pembunuh bayaran, kupikir awalnya dia akan tertawa mendengar apa yang aku katakan, karena memang itu hanya gurauan saja, tapi dia mempercayaiku, dia memberikanku misi untuk membunuh Andrew, lalu dia pergi dari bar itu," pungkas Tim.

"Itu terdengar konyol, seperti dia hanya membuang uangnya saja kepada kita, maksudku ... bagaimana bisa dia menjamin kalau kau akan menjalani misi yang diberikannya padamu? Bukankah sangat besar kesempatan bagimu untuk membawa kabur uangnya begitu saja tanpa melakukan apa yang disuruhnya?" kata Rebekah.

"Dia bilang dia akan mengawasiku, dia akan mengetahui aku melakukan perintahnya atau tidak, dan dia akan membunuhku jika aku sampai berani macam-macam," jelas Tim.

"Dan kau mempercayainya?" tanya Alan kepada Tim.

"Aku tidak melihat tidak mempercayainya adalah keputusan yang lebih tepat, lagi pula dia memberikan uang yang sama jumlahnya dengan yang Rebekah dapatkan dari keluarga Green, dan kali ini Rebekah hanya perlu membunuh Andrew tanpa dicurigai sama sekali, dan kita harus memastikan juga kalau tidak akan ada kekacauan apapun seperti yang terjadi pada keluarga Green. Langkah pertama dari semua ini adalah, Rebekah, kau akan mendapatkan identitas baru lagi, dan aku sudah mengurusnya sampai tuntas, selama misi berlangsung, kau akan bekerja sebagai salah satu petani di perkebunan Billy untuk mendekati Andrew secara perlahan, serta namamu adalah ... Daniella Miller," ujar Tim.