Chereads / Cinta Serumit Rumus (Four love)... / Chapter 26 - Chapter 26

Chapter 26 - Chapter 26

❤️❤️❤️

Melisa masuk kedalam ruangan dengan wajah lesu,hari ini ia datang agak telat dari biasanya.

Ia mendapati kirana yang bertukar duduk dengan Dinda teman mereka untuk duduk dikursinya yang ada dipojok.

Kirana duduk dengan tenang dipojok ruangan sambil membaca buku novel,melisa menghela napas sedih dan hanya diam kemudian duduk dikursinya.

Dirinya merasa seperti orang asing bagi kirana dan malu jika bertatap muka dengan nya.

Tak lama revan masuk kedalam ruangan dengan wajah datarnya,ia meminta roky bertukar duduk dengannya juga dan memilih duduk dipojok dekat jendela.

Melisa merasa dijauhi oleh kedua insan tersebut,tapi melisa merasa tegar jika harus dijauhi mereka berdua asal mereka berdua bisa bersama apa pun akan melisa lakukan.

***

Waktunya istirahat,dosen beranjak keluar ruangan beserta para mahasiswa yang juga berdesak desakan keluar ruangan.

Kecuali Revan yang asik dengan ponsel nya,kirana yang asik dengan novel nya dan melisa yang asik dengan keterpurukannya.

"Hai cantikk!!...lagi apa nih!!"pekik afian yang masuk ruangan sambil berlari dan segera duduk dikursi yang ada didepan kirana .

"Berisik amet sih loe kayak Tarzan!"dumel kirana kesal .

Afian merasa senang melihat kirananya telah kembali seperti semula walaupun tidak sepenuhnya,dan ia bisa melihat ketiga orang tersebut sedang menjaga jarak satu sama lain.

"Biarin lah..gue tarzannya loe gorila nya!! Wkwkwwkkw!"ledek afian.

Kirana merasa kesal dan menggeplak kepala afian dengan buku novelnya yang cukup tebal.

Bugh!

"Aww!!"ringis afian.

"Jahat banget sih loe..kalau loe tarzan berarti gue beauty dari kota yang kesasar dihutan lah!"bantah kirana.

"Beauty apaan ...loe tuh cocoknya jadi gorila terlalu bar bar..kwkwkw..lagian loe kan sahabat gue..sahabat nya tarzan siapa lagi kalau bukan gorila..hahahah!!"tawa afian.

Kirana semakin kesal dan menjambak rambut afian yang tidak terlalu panjang.

"Aduhh.....ampun ra..loe tega banget sih,bisa botak gue,loe jambakin rambut imut gue!"keluh afian.

Kirana menahan emosinya yang ingin mencakar cakar wajah pas pasan afian baginya.

"Jauh jauh deh loe..ganggu gue aja!!"pekik kirana dan lanjut membaca novelnya.

Namun afian masih saja terus mengganggunya,tanpa mereka sadari,sejak tadi melisa curi curi pandang kearah mereka dan merasakan adanya api cemburu yang menyeruak didalam hatinya.

Sementara revan terlihat acuh,dan menganggap mereka semua tidak ada.

Melisa tidak kuat lagi dan memilih untuk beranjak pergi,revan melirik melisa yang beranjak dari kursinya,dan mengikuti arah jalan melisa.

Belum sampai keluar ruangan, tubuh melisa terdorong kebelakang dan menyebabkan dirinya terjerembab kebawah.

Dan pelaku nya tak lain adalah geng erika yang sering membuat ulah.

"Uuupppss...sorry ya gue gak sengaja!"pekik erika dengan seringai nya.

Kirana dan afian terdiam dan menatap kearah melisa yang sedang dibuly oleh geng erika dihadapan mereka.

Kirana menatap kearah revan yang sama sekali tidak perduli pada melisa padahal ia mengatakan bahwa dirinya sangat mencintai Melisa.

"Ehh..rik,loe bar bar banget sih,awas loe..ntar loe dibogem ama kirana lagi sahabat terbaiknya loe ganggu!"sindir nabila.

"Hahaha..sahabat terbaik apaan,dia itu cocoknya jadi sahabat terburuk bagi kirana,lagian sekarang dia gak pantes disebut polos..karena itu semua cuma cover dia aja..tapi dalamnya iblis!!"Hardik erika dan mencengkram dagu melisa dengan kuat.

Melisa hanya pasrah dan diam tanpa perlawanan,dirinya sudah hancur kehilangan dua orang sahabat terbaiknya dan cintanya,tidak ada lagi hal yang bisa membuatnya semangat dikampus ini lagi.

"Iya juga ya..ehh..cupu,loe bahaya juga ya..lebih bahaya dari kita kita loe..gila loe,orang sebaik kirana loe sia siain...!!"tambah nabila sambil menoyor jidat melisa seenaknya.

Brakk!!!

Revan menggebrak mejanya kuat dan membuat tatapan kirana dan afian teralihkan Ke dirinya.

"Kalian bisa gak ributnya diluar aja gak usah diruangan gue,ganggu tau gak!!"bentak Revan.

Erika merasa kesal dan menghempas dagu melisa yang dicengkeram nya kasar.

"Ngapain sih loe masih belain dia van?,iblis kayak dia itu gak pantes loe bela!!"sahut erika.

"Ya ampun rik,ya jelas dibela lah... Revan kan suka ama melisa..dari rumor rumor sih gitu!!"tambah rasya membuat suasana semakin panas.

Revan menatap malas tiga iblis yang sedang berdiri diambang pintu ruangannya.

"Gue gak bela siapa siapa!!...dan gue gak SUKA ama siapa siapa,karena gue GAK punya HATI,dan gue gak punya waktu buat MENCINTAI!"tegas Revan dan beranjak pergi sambil melewati geng erika dan melisa yang hanya menunduk.

"Uppss...liat tuh..revan aja benci ama loe,gimana gak benci coba loe itu terlalu munafiq!!"tekan erika.

Wushh ...

Pletak!!

"Aww!"ringis erika yang jidatnya terkena lemparan stipek oleh Kirana.

"Loe apa apaan sih ra,masih aja belain kawan brengsek kayak dia!!"pekik rasya yang kasihan pada erika.

"Gue gak bela siapa siapa,gue cuma mau kalian enyah dari ruangan gue,terlalu berisik!!"tegas kirana dan kembali membaca buku novelnya dengan santai.

Afian mengerti bahwa sebenarnya kirana ingin membela melisa karena rasa persahabatan nya masih besar terhadap melisa, tapi perbuatan melisa telah menghancurkan kepercayaan dan harapannya.

Erika merasa kesal dan beranjak pergi dari ruangan itu diikuti oleh nabila dan rasya.

Melisa bangkit dan berjalan kearah kursinya,ia melirik kearah kirana yang sedang asik membaca novelnya dan afian yang asik memainkan ponselnya.

"Thanks ya ra,kamu masih mau belain aku walau setelah apa yang udah---"

"Seperti yang gue bilang tadi!!,gue gak belain siapa siapa !..gak usah kepedean deh loe!!"potong kirana ketus dan membalik halaman bukunya kasar.

Melisa merasa hancur mendengar kata kata kasar kirana untuk pertama kalinya.

"Fian..kekantin yuk..laper gue!"ajak kirana dan beranjak dari duduknya.

Afian bangkit dengan semangat dan merangkul bahu Kirana menuju kantin.

"Apaan sih loe rangkul rangkul.. berat tau tangan lo!"dumel Kirana sambil berjalan.

"Jahat banget sih ra,emangnya tangan gue segede apaan ampe berat banget!"ketus afian.

Melisa menatap kepergian mereka, seketika ia tertunduk dimejanya dan menangis tersedu sedu.

Ooopppp..keasikan ngetik nih guyss...panjang bangetttt..oke deh crop dulu..bye guyss..sampai jumpa di draf selanjutnya 🙃😁

💔💔💔