๐ซ๐ซ๐ซ
Seluruh mahasiswi berkumpul ditoilet untuk menyaksikan amukan kirana pada erika dan teman temannya.
Kirana mendekat kearah nabila dan menampar pipi nya, hingga nabila hampir tersungkur kesamping,rasya yang ingin menolong malah dijambak oleh kirana .
Sementara erika hanya bergidik ngeri dan memilih menghindar.
"BANGSAT..Berani nya kalian cari masalah ama gue!!..kalian mau cari MATI!!!!"amuk kirana dan melepaskan cengkeraman nya dirambut rasya .
"Ampun ra...ampunn!"rintih rasya dan menarik tangan nabila kabur, begitu pun dengan erika yang berlari menyusul mereka.
"JANGAN LARI KALIANN!!!!"teriak kirana dan ingin mengejar mereka tapi ia urungkan niatnya melihat melisa yang meluruh kelantai dan menangis.
Hiks...hiks..hiks...
Sementara itu semua orang yang tadinya menonton kejadian itu bubar dan tinggallah kirana dan melisa yang berada ditoilet saat itu.
"Mel...."panggil kirana pelan.
Melisa mendongak keatas dan menatap sendu kirana yang setelah beberapa bulan ini kembali memanggil namanya.
Kirana berjongkok dihadapan melisa dan merapikan rambut melisa yang berantakan lalu mengusap air matanya perlahan .
"Kenapa gue sebodoh ini sih,cuma gara gara cinta gak terbalas gue rela kehilangan sahabat gue!!...kenapa gue gak berfikir bahwa loe juga tersiksa disini,revan emang bener gue itu EGOIS,gue gak mikirin perasaan loe mel..maafin gue mel..!!"sesal kirana.
Melisa memegang tangan kirana lembut sambil menggeleng pelan.
"Kamu gak perlu minta maaf ra,ini semua salah aku,selama ini kamu udah baik banget sama aku, seharusnya aku balas kebaikan kamu,bukan malah nyakitin kamu dengan halangin cinta kamu!"tekan melisa .
"Gak mel... seharusnya gue terima keadaan kalau revan gak suka ama gue,dari awal juga gue yang milih ribut ama dia,dan gue sadar kenapa revan sulit buat suka ama gue,itu semua karena sifat gue ke dia!"tekan kirana.
"Tapi seharusnya aku sadar..bahwa aku udah jadi penghalang antara kalian berdua,ra...aku gak mau kehilangan kamu ra...bukan karena kamu mau aku jadiin pelindung aku dari erika tapi karena kamu adalah sahabat terbaik aku ra!"jelas melisa.
"Gue juga gak mau kehilangan loe mel, terserah deh..revan mau benci gue selama lamanya.. asalkan gue gak kehilangan sahabat gue,bukan karena gue gabut gak ada contekan..tapi karena loe sahabat terbaik gue!"seru kirana sambil tersenyum hangat pada melisa.
"Ra.. boleh aku peluk kamu..."pinta melisa ragu.
"Kenapa enggak!"tekan Kirana dan langsung memeluk melisa dengan erat seketika keduanya merasa sangat bahagia karena persahabatan mereka kembali seperti semula.
Melisa bahagia karena akhirnya sahabatnya itu kembali padanya,dan semua kesalah pahaman mereka sudah hilang.
"Yaudah yuk keruangan.. ntar kita dikirain bolos lagi!"seru kirana sambil mengusap lembut sisa air mata yang agak mengering disudut mata melisa.
Melisa mengangguk dan beranjak berdiri dibantu oleh Kirana,lalu mereka berjalan beriringan meninggalkan toilet dengan perasaan yang lega dan senang.
Kirana merangkul bahu Melisa sambil tersenyum hangat begitu juga sebaliknya melisa.
"Btw... yang tadi kayaknya ada benernya deh mel!"seru kirana sambil menunjuk kan seringai nya.
Melisa mengernyitkan dahinya bingung dengan ucapan kirana.
" Yang mana ra?"tanya melisa kebingungan dengan maksud kirana.
"Soal contekan...gue lagi butuh banget nih..nilai gue turun gegara gak nyontek ama loe..wkwkwkwkw!!"jelas kirana diiringi tawa nya yang pecah.
Melisa mendatarkan wajahnya yang membuat Kirana menghentikan tawanya .
Hening beberapa saat,lalu keduanya tertawa sambil terus berjalan menuju ruangan mereka,semua orang menatap heran kirana dan melisa yang terlihat akrab kembali dan sedang berjalan beriringan sambil tertawa .
Sementara itu ,tiga orang gadis keluar dari balik tembok persembunyian mereka dan menatap benci kearah kirana dan melisa yang telah menjauh.
"Bangsattt!!!... awas aja kalian!gue gak terima diginiiin!!!!"teriak erika frustasi.
"Lihat aja ntar..kita bakalan balas rik,loe tenang aja!!"sahut rasya.
"Gue akan selalu inget tamparan loe bangsatttt!!!!"tekan nabila sambil memegangi pipinya yang memerah akibat ulah kirana.
Erika emosi dan memilih pergi keruangannya begitupun dengan nabila dan rasya yang setia mengikutinya dari belakang.
๐ซ๐ซ๐ซ