Kazuo Keiji berjalan mendekati kedua perempuan itu, air dari ujung helai rambut Kazuo menetes kebawah mengenai lantai bersih rumahnya. Di daratkannya tubuh kekar miliknya itu ikut bergabung duduk diatas sofa bersama adik kecilnya dan pacarnya.
"Kau mau makan apa?" tanyanya sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah itu dengan handuk kecil yang menggantung dibahunya.
"Apa yang ada" Hanako menjawab dengan tatapan yang menuju kearah rambut si pacar.
"Nara pergi tidur siang sana, gak baik ganggu orang pacaran" Kazuo berkata dengan entengnya sambil bangkit dari tempatnya dan berjalan kearah dapur.
"Memangnya oni-chan dan one-san mau ngapain?" tanyanya polos.
"Nara pergilah tidur nanti oni-chan mu marah" kini Hanako yang menjawab perkataan adik dari pacarnya itu, dia berpikir pasti kalau Kazuo akan menjawab dengan kalimat yang seharusnya tidak didengar oleh Nara.
"Baiklah" balasnya lesu.
Kenapa dia nurutnya sama Kirei dibanding aku kakaknya sendiri! - batin Kazuo kesal.
Saat melihat punggung adik pacarnya itu sudah menghilang dari balik pintu kamarnya, Hanako menghampiri Kazuo yang sedang sibuk membuat hidangan untuknya.
"Mau bikin apa?" tanya Hanako saat sudah berada tepat disebelahnya Kazuo.
"Roti isi selai aja ya, dirumah gak ada apa-apa, aku tidak sempat belanja, Nara juga masih kecil" jawabnya cepat dengan kedua tangan yang sibuk mengoleskan selai coklat pada roti yang dipegangnya.
Kazuo membuat 4 buah roti selai isi cokelat, ditaruhnya keempat roti itu diatas piring cantik. Tidak lupa dengan kedua cangkir untuk minuman mereka berdua.
Saat Hanako hendak mendudukkan tubuhnya diatas sofa, Kazuo dengan cepat berkata
"Ayo ke kamar ku" ajaknya dengan kedua tangan yang memegang nampan berisi makanan dan minuman yang dibuatnya tadi didapur.
Hanako mengikuti kekasihnya dari belakang, Kazuo berjalan dengan perlahan takut jika apa yang dibawanya jatuh karena tubuhnya banyak bergerak. Tidak perlu waktu lama, mereka berdua sudah berdiri di depan pintu kamarnya Kazuo.
CKLEK
Pintu dibuka, mereka berdua langsung saja masuk kedalamnya. Mata Hanako melirik kesana-kemari memperhatikan setiap sisi dalam ruang kamar kekasihnya itu.
Terlihat kasur berukuran king size berada tepat ditengah-tengah ruangan dengan lampu tidur disebelah kirinya. Meja belajar yang tidak memperlihatkan satu pun buku disana, komputer yang Hanako yakini benda untuk Kazuo bermain game, serta beberapa poster-poster band tahun 90-an menempel didinding putih kamarnya.
Hanako duduk diatas karpet dengan benang halus di sebelah kanan kasurnya Kazuo, disana sudah ada meja kecilnya. Langsung saja Kazuo meletakkan bawaannya tadi diatas meja kecil itu dan ikut mendudukkan tubuhnya disebelah Hanako.
Namun saat gigitan pertama Hanako pada roti yang dibuat kekasihnya itu, Kazuo berpindah dari tempat duduknya ke belakang tubuh Hanako dengan kedua tangan memeluknya dan dagu yang diletakkannya diatas bahu perempuan cantik itu.
DEG!
Ini pertama kalinya laki-laki memeluknya seperti ini, wajar jika sekarang jantung berdetak lebih kencang. Hembusan nafas hangat Kazuo yang mengenai leher mulusnya Hanako membuat jantung gadis itu semakin berdetak kencang tak karuan.
"Biarkan aku seperti ini sebentar" ucap Kazuo yang menyadari gerakan tangannya Hanako terhenti karenanya.
to be continued-